Sukses

Situ Bagendit Terus Bersolek di Tengah Serbuan Eceng Gondok

Ancaman tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang menutupi kawasan wisata Situ Bagendit menjadi perhatian semua pihak.

Liputan6.com, Garut - Ancaman tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang menutupi kawasan wisata Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, saat ini menjadi perhatian semua pihak di tengah rencana peresmian kawasan situ kebanggan masyarakat Garut itu, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain pembersihan rutin yang dilakukan petugas, kalangan pejabat daerah mulai Dinas hingga wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut, rempugan turun gubung ikut mengkampanyekan pembersihan sekaligus penyelamatan Situ Bagendit, dari ancaman tanaman air itu.  

Terbaru, dipimpin Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah, seluruh wakil rakyat di parlemen Garut, melakukan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Kebersihan di Objek Wisata Situ Bagendit.

“Hanya kepekaan kita terhadap lingkungan,” ujar dia singkat, di sela-sela baksos yang dilakukan bersama warga tersebut.

Menurutnya, persoalan sampah dan isu kelestarian lingkungan terutama di kawasan wisata, harus menjadi perhatian bersama untuk menarik minat wisatawan datang ke Garut.

“Kita dari dewan tidak hanya pengawasan saja, tapi kita juga ikut terhadap kepekaan lingkungan,” ujar dia bangga.

Hadirnya kepekaan dengan membuang sampah pada tempatnya, termasuk menghilangkan tanaman air eceng gondok yang menutup kawasan Situ Bagendit, diharapkan mampu menimbulkan empati dari pengunjung untuk melakukan hal serupa, dalam menjaga aset wisata kebanggan warga itu.

“Mohon untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar dia mengingatkan.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud), Budi Gan Gan. Menurutnya, kepedulian yang diberikan kalangan wakil rakyat di parlemen, menjadi sentimen positif bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kawasan Situ Bagendit.

“Tidak hanya di Situ Bagendit, tapi juga di destinasi lain yang ada di Kabupaten Garut,” pinta dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Sadar Lingkungan

Dalam gawean bersama Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Tagana (Taruna Siaga Bencana), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, kecamatan dan desa, serta organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Garut, kalangan wakil rakyat mampu mengumpulkan puluhan karung berisi sampah organik berikut eceng gondok di kawasan Situ Bagendit.

“Mari kita sama sama menjaga dan merawat destinasi kita dari sampah dan kita rawat kebersihannya,” ujar dia.

Dengan kondisi resik dan lestari di kawasan Situ Bagendit, ia berharap mampu menarik lebih banyak wisatawan untuk datang dan menikmati salah satu destinasi legendaris di kota Dodol Garut tersebut.

“Kami tunggu kedatangannya dan kita jaga Garut menjadi daerah tujuan wisata yang asri alamnya,” ujar dia.

Seperti diketahui, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) Februari  2019 lalu, Jokowi membawa berkah bagi Situ Bagendit dan masyarakat Garut. Melihat potensi yang cukup optimal dari Situ, mantan Gubernur Jakarta itu, langsung mengintruksikan mengubah wajah kawasan wisata sekitar 120 hektar tersebut.

Walhasil, total anggaran hingga Rp81 milir lebih digelontorkan pemerintah pusat dan provinsi Jawa Barat untuk melakukan revitalisasi Situ Bagendit. Seluruh fasilitas dibenahi mulai pintu masuk dan area parkir, area plaza, dermaga wisata, amfiteater, pujasera, hingga masjid terapung.

Tidak hanya itu, berapa bangunan penunjang ikuti dibangun guna mempercantik kawasan Situ Bagendit, mulai area jogging track sepanjang 6 kilometer, taman teratai, taman bermain, termasuk jembatan swafoto.

Total lahan yang digunakan pada penataan tahap pertama seluas 3,5 hektare, pedestrian dengan panjang 6,7 kilometer, dan pembangunan Pulau Nusa Kelapa seluas 2,3 hektare.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.