Sukses

Ambyar, Pabrik Sawit di Aceh Setop Pembelian TBS Petani

Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mon Jambe, di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai stop membeli Tandan Buah Segar TBS, di sebabkan kurangnya permintaan minyak mentah

Liputan6.com, Aceh - Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mon Jambe, di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai stop membeli Tandan Buah Segar (TBS), di sebabkan kurangnya permintaan minyak mentah, dan pasokan dari agen pengepul melimpah.

"Iya benar, sejak kemarin (Sabtu 14/5) bisnis agen pembayar surat pesanan (SP) kami tutup sementara karena pasokan TBS ke pabrik saat ini cukup melimpah " kata Humas PMKS PT Mon Jambe-Abdya, Kalmi dihubungi dari Blangpidie, Ahad, dikutip Antara.

Menurut Kalmi, penutupan sementara pembelian TBS itu dilakukan karena antrean mobil pengangkut kelapa sawit di PMKS PT Mon Jambe saat ini cukup panjang, jika diteruskan dikhawatirkan ruas jalan di depan pabrik menjadi terganggu dan menghambat transportasi warga.

"Kami tutup untuk tiga atau empat hari saja. Tapi kalau TBS yang sedang antrean itu tetap kita tampung supaya buah sawit tidak busuk di pabrik. Kalau proses bongkar besok selesai, InsyaAllah hari Selasa (17/5) kita buka lagi," kata Kalmi.

Ia mengatakan, PMKS PT Mon Jambe tetap menampung TBS petani Abdya meskipun harga Crude Palm Oil (CPO) di dalam negeri saat ini tengah tidak menentu akibat kebijakan pemerintah melarang ekspor CPO ke luar negeri.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbas Penutupan Pabrik Lain

Kendatipun demikian, lanjut dia, pihak PT Mon Jambe tetap menampung TBS sawit yang di panen oleh petani Abdya, meskipun pabrik- pabrik lain di Barat Selatan Aceh sudah ditutup empat hari lalu dengan berbagai alasan.

"Kalau pabrik lain sudah empat hari lalu tutup. Ada yang alasannya sedang rusak. Ada juga yang bilang tangki minyak penuh. Pokoknya seribu alasan TBS masyarakat tidak diterima. Makanya pasokan buah ke pabrik kita membludak, antrean mobil jadi panjang," ujarnya

Menurut Karmi, perusahaan sawit manapun saat ini memang tengah merasa takut untuk menampung TBS kelapa sawit masyarakat pasca kebijakan larangan eksport CPO ke luar negeri.

"Kami menampung ini karena ada pertimbangan untuk masyarakat Abdya. Kami tidak ingin TBS petani jadi busuk di kebun-kebun petani, makanya tetap kami tampung walaupun perusahaan berada dipinggir jurang rusak, " kata dia

Ia berharap kepada siapun masyarakat khususnya para sopir yang memasok TBS ke PT Mon Jambe agar dapat bersabar dan tidak ribut sesama sopir saat antrian, sehingga prosesnya menjadi lancar dan transportasi warga di jalan tidak terganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.