Sukses

Sensasi Bobok di Kabin Berpemandangan Alam Kintamani

Bobocabin mengubah tren wisata tidak harus tinggal di resort mewah atau hotel, penginapan model baru itu mulai dibangun usai pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Bangli - Usai pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang memutar otak untuk tetap bisa mengembangkan usahanya dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Salah satunya yang dilakukan oleh Indra Gunawan, CEO Bobobox yang menciptakan inovasi bobocabin dalam upaya mempertahankan ekonomi sekaligus upaya pemulihan ekonomi.

Dirinya mendirikan sekitar 30 unit bobocabin yang digunakan sebagai penginapan di destinasi wisata daerah Kintamani, Bangli. 

"Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan exposure bagi teman-teman di wilayah objek wisata Kintamani, karena Indonesia itu luar biasa indahnya," kata Indra di Kintamani, Bangli, Minggu (15/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebangkitan Para Pelaku Wisata

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan kerjanya di Kintamani menyempatkan berkunjung ke penginapan inovatif Bobocabin Kintamani.

Dirinya menyebut penginapan bobocabin tersebut dibuka pada tanggal 17 Mei 2022. Menurutnya, kehadiran Bobocabin Kintamani ini dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Kintamani dan sekitarnya.

"Bisa lihat sendiri ke-30 unit kabin yang ada di sini sudah terpesan, jadi antusiasme masyarakat sangat tinggi. Tentunya ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," ucap Sandiaga.

Sandiaga mengapresiasi keberanian Bobobox selaku pengelola Bobocabin Kintamani yang membuka penginapan ini di tengah masa pandemi Covid-19. Hal ini merupakan bukti keyakinan pelaku usaha terhadap kebangkitan ekonomi Indonesia.

"Saatnya Indonesia untuk bangkit, dan mulai memulihkan ekonomi. Menggerakkan dengan penuh inovasi. Tren pariwisata tidak lagi resort-resort dengan gedung besar dan tinggi, tetapi lebih ke bangunan kecil yang ramah lingkungan," ujar Sandiaga.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.