Sukses

GPS Collar dan Pelestarian Habitat Gajah Sumatra di Sumsel

Pemasangan kalung GPS atau GPS Collar di Gajah Sumatra di Kabupaten OKI Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel), APP Sinar Mas dan para pihak terkait, merealisasikan pemasangan kalung GPS atau GPS Collar ke Gajah Sumatra di dua kelompok gajah liar di Sumsel.

Langkah tersebut guna monitoring dan pelestarian Gajah Sumatra (elephas maximus sumatranus) di kantong habitat Desa Simpang Heran Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, pada hari Jumat (13/5/2022) lalu.

Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata mengatakan, aksi tersebut menjadi upaya mitigasi konflik dan juga memantau efektifitas penggunaan ruang atau jalur jelajah Gajah Sumatra di Sumsel.

"Sebelumnya, telah dilakukan kajian studi ilmiahnya bersama salah satu unit usaha APP Sinar Mas, PT. OKI Pulp & Paper Mills, mitra pemasok APP Sinar Mas PT Bumi Andalas Permai (PT BAP) dam PT KEN," ucapnya, Sabtu (14/5/2022).

Pemasangan GPS Collar ini juga turut menggandeng dibantu oleh Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa (PJHS), dengan asistensi Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), dokter hewan berpengalaman, Forum Komunikasi Mahout Indonesia (FKMI),

Kegiatan tersebut juga, menjadi aksi konkret dalam meningkatkan upaya konservasi insitu, untuk melestarikan Gajah Sumatra, yang merupakan satwa prioritas terancam punah di Sumsel.

“Proses dan tahapan pemasangan GPS Collar pada dua kelompok gajah, telah berlangsung sejak bulan April 2022. Yakni melalui tahapan survey keberadaan kelompok gajah target, pengkondisian tim dan peralatan, serta pendekatan kepada masyarakat dan para pihak," ujarnya.

BKSDA Sumsel mengapresiasi para pihak, atas dukungan upaya monitoring keanekaragaman hayati. Khususnya keberadaan gajah liar di wilayah konsesi, yang menjadi bagian dari keseluruhan kantong habitat gajah di Desa Simpang Heran.

Ujang mengatakan, upaya tersebut memang merupakan kewajiban bagi setiap pemegang konsesi, sebagai bagian dari Corporate Biodiversity Responsibility (CSR) APP Sinar Mas.

Head of Landscape Conservation APP Sinar Mas, Jasmine N.P. Doloksaribu mengatakan, APP Sinar Mas mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), turut berperan aktif menjadi bagian dari program human-elephant co-existence.

Serta mewujudkan langkah konservasi Gajah Sumatra dan habitatnya, melalui program konservasi insitu dan exsitu yang dicanangkan pemerintah.

Hal ini juga sebagai pengembangan inovasi teknik mitigasi konflik antara manusia dan Gajah Sumatra, yang adaptif di luar kawasan konservasi

"Kegiatan kolaborasi program early warning system melalui pemasangan GPS Collar ini, diharapkan dapat semakin memudahkan kita dalam memahami prinsip berbagi ruang hidup antara gajah-manusia. Memetakan pola pergerakan, territory dan home rage, sekaligus memahami perilaku Gajah Sumatra,” kata Jasmine.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi Bersama

Kolaborasi tersebut juga sebagai langkah yang tepat, untuk menjaga ketersediaan sumber hijauan pakan gajah di dalam habitatnya. Dan melakukan pengkayaaan sumber pakan (enrichment) serta artificial saltlicks.

Jasmine mengatakan, hal itu juga menjadi strategi aksi konservasinya sesuai dengan Surat Edaran Dirjen KSDAE tahun 2021, tentang arahan pelaksanaan kegiatan prioritas pengelolaan gajah sumatera, yang sejalan dengan Sustainable Roadmap Vision 2030 dan Kebijakan Forest Conservation Policy APP Sinar Mas.

“Dengan ini, kita bersama-sama bisa menjaga keutuhan habitat Gajah Sumatra. Dengan melakukan perlindungan melalui pola managemen kolaborasi bersama pemangku kepentingan utama setempat dan stakeholder kunci. Turut juga melibatkan masyarakat setempat, untuk patrol rutin dan sisir jerat,” ucap Jasmine.

APP Sinar Mas juga sangat mendukung dalam penyediaan ruang pergerakan Gajah Sumatra dan koridor satwa pada areal yang berbatasan dengan habitat Gajah Sumatra.

Perusahaan juga mendorong program peningkatan ekonomi masyarakat lokal, melalui kegiatan pelestarian Gajah Sumatra seperti membuat kerjasama menyediaan bibit pakan gajah.

"Memberikan pelatihan dan penyadartahuan terus menerus kepada pekerja dan masyarakat, agar dapat hidup berdampingan dengan satwa liar khususnya Gajah Sumatra," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Kantong Habitat Gajah

Ketua PJHS Syamsuardi menerangkan, GPS Collar adalah salah satu alat yang digunakan untuk mitigasi konflik gajah dan manusia. Setelah gajah dipasangkan GPS Collar, Gajah Sumatra bisa terpantau pergerakannya, sebagai salah satu early warning system.

“Dengan adanya informasi ini, kita dapat melakukan antisipasi apabila gajah bergerak pada areal yang memiliki potensi konflik,” katanya.

Syamsuardi turun langsung bersama tim memantau keberadaan kelompok gajah. Ditemukan terdapat tiga kelompok di wilayah PT. BAP dan PT. KEN.

Di kawasan areal konsesi mitra pemasok APP Sinar Mas tersebut, menjadi bagian dari Kantong Habitat Gajah Sumatra Sugihan - Simpang Heran, yang menjadi target kelompok yang akan dilakukan pemasangan GPS Collar.

Sampai dengan hari Selasa, 11 Mei 2022, kelompok tersebut terpantau berada di koridor Gajah Sumatra di Distrik Simpang Heran PT. BAP.

Di areal itu, memang sudah menjadi jalur gajah (home range) mereka, tanpa pernah ada permasalahan baik dengan masyarakat maupun lingkungan di dalamnya.

 

4 dari 4 halaman

Pemasangan GPS Collar

Lokasi tersebut juga cukup mudah diakses, sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan pemasangan GPS Collar.

“Selain akses yang cukup mudah, karakter kelompok gajah tersebut berperilaku tidak agresif (tenang) terhadap interaksi dengan manusia dengan catatan masih dalam jarak aman (minimal 40 meter)," ucapnya.

"Bahkan ada masyarakat yang sedang memancing berseberangan dengan kelompok gajah liar tentunya ini menunjukan kepada kita keharmonisan kehidupan antara gajah liar yang dapat berdampingan ketika kita mau berbagi ruang," kata Syamsuardi.

Pemasangan GPS Collar akhirnya dilakukan pada hari Jumat (13/5/2022), di dua ekor gajah yang berasal dari dua kelompok Gajah Sumatra.

Dua ekor Gajah Sumatra tersebut, ditemukan di kawasan Desa Simpang Heran Kabupaten Air Sugihan OKI Sumsel. Jarak antara lokasi pemasangan GPS Collar di dua lokasi tersebut, tidak terlalu berjauhan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.