Sukses

Niat Puasa Senin-Kamis dan Keutamaannya

Selain puasa Ramadhan dan puasa Syawal 6 hari, umat muslim juga mengenal puasa sunah Senin-Kamis.

Liputan6.com, Jakarta - Selain puasa Ramadhan dan puasa Syawal 6 hari, umat muslim juga mengenal puasa sunah Senin-Kamis. Sebagaimana ibadah puasa pada umumnya, puasa Senin-Kamis juga harus didahului dengan bacaan niat. Waktu pembacaan niat dilakukan pada malam hari, yaitu sejak terbenamnya matahari hingga fajar. Lafal puasa sunah Senin dan Kamis memiliki perbedaan, 

Berikut lafal niat puasa pada hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'ala.

Sementara lafal niat puasa pada hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'ala.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala." 

Dikutip dari NU Online, Kamis (12/5/2022), durasi puasa Senin-Kamis sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain. Waktu pelaksanaan puasa Senin-Kamis bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa.

Ada beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa, yaitu pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), separuh terakhir dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan ru’yatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).

Penting dicatat, bagi orang yang sudah menjadi kebiasaan berpuasa Senin-Kamis, dan kebetulan memasuki separuh terakhir dari bulan Sya’ban, maka tidak ada larangan untuk melanjutkan puasanya.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang artinya: "Janganlah seseorang di antara engkau semua itu mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali kalau seseorang itu sudah biasa berpuasa tepat pada hari puasanya, maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu." (Muttafaq 'alaih).

 

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keutamaan Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin-Kamis merupakan puasa yang memiliki keutamaan di antaranya adalah sebagai ibadah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah.

Hal ini disebutkan dalam hadits dari Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha yang artinya: “Nabi Muhammad selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).

Keutamaan lain dari puasa Senin-Kamis adalah bersamaan dengan hari penyetoran amal manusia. Tentu akan memiliki kelebihan tersendiri jika saat amal kita disetorkan, kita dalam kondisi berpuasa.

Hari Senin dan Kamis juga merupakan hari dibukanya pintu surga di mana semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni.

Di hari Senin juga merupakan hari kelahiran dan kewafatan Rasulullah saw yang diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim yang artinya:

“Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.