Sukses

RS di Banjarnegara Siapkan Ruang Isolasi Khusus Antisipasi Wabah Hepatitis Akut

Jika kondisi mendesak, RSI Banjarnegara juga berencana menambah bed di ruang isolasi khusus Hepatitis Akut Misterius

Liputan6.com, Banjarnegara - Penyakit Hapatitis Akut terdeteksi di Indonesia, dengan ditemukannya 15 kasus. Pemerintah dan fasilitas kesehatan pun bersiap menghadapi wabah penyakit berbahaya usai gelombang Covid-19 surut.

Salah satunya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara menyiapkan ruang isolasi khusus untuk mengantisipasi wabah Hepatitis akut misterius yang kini telah terdeteksi di Indonesia.

"Kami menyiapkan beberapa ruangan khusus, diantaranya isolasi khusus untuk 10 pasien, ruang biasa untuk 4 pasien. Selain itu juga ada satu ICU khusus," kata Dokter Penanggung Jawab Penyakit Infeksi RSI, Masrurotut Daroen atau dr Rury,dalam keterangannya, dikutip Rabu malam (11/5/2022).

"Kasus covid sekarang sudah turun drastis, maka ruang isolasi bisa digunakan untuk hepatitis," ucap dia.

Menurut Rury, jika kondisi mendesak, demi menolong sesama ada kemungkinan bisa menambah jumlah tempat tidur pasien.

Sementara hal yang dilakukan lainnya adalah upaya memperketat proses skrining. Di mana jika terjadi pasien dengan gejala ringan hepatitis akut, seperti diare, mual muntah, maka dapat langsung dipisah dan ditangani lebih lanjut.

"Di Instalasi Gawat Darurat kita berlakukan screening ketat dengan form yang dikirim oleh Kementrian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan setempat," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sosialisasi Hepatitis Akut

Jika dalam skrining terdapat pasien yang mengarah ke gejala hepatitis yang sesuai edaran penerintah maka, tindakan berikutnya adalah memisahkan pasien tersebut dengan sistem isolasi. Sebagai upaya memisahkan pasien hepatitis akut dengan pasien lainnya.

Upaya lain yang dilakukan adalah menggencarkan upaya pencegahan, dan edukasi. Dengan menyebar flyer menggunakan sosial media, selain itu juga penyebaran informasi ke sekolah sekolah, dengan pertimbangan kekhawatiran jika hepatitis akut ini menyerang pada anak anak.

Penggunaan alat pelindung diri menurut Rury juga diperlukan, diantaranya masker, sarung tangan dan gaun atau apron "Belum ada petunjuk resmi dari pemerintah, kami sedang menunggu, kami sementara mengurangi penggunaan hazmat," katanya.

Sementara dr Tegar Jati Kusuma, dokter jaga IGD RSI Banjarmegara mengatakan, sampai hari ini belum ada pasien mengarah ke hepatitis akut.

"Sampai saat ini tidak ada kasus hepatitis akut, yang mengarah kesana pun masih kosong. Semoga tetap kosong," kata Tegar.

Menurut Tegar Instalasi IGD sudah mulai menberlakukan skrining ketat. Menurutnya ini penting dilakukan agar tidak tercampurnya pasien infeksius dengan pasien lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.