Sukses

Wakil Ketua DPRD Luwu Timur Dipolisikan usai Aniaya Petugas SPBU

Aksi politis Partai Amanat Nasional itu pun sempat terekam CCTV.

Liputan6.com, Luwu Timur - Wakil Ketua DPRD Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Usman Sadik dilaporkan ke polisi usai diduga menganiaya petugas SPBU di wilayah setempat bernama Rudiarianto (25). Aksinya itu pun terekam CCTV dan kini viral diberbagai paltform media sosial.

Kasi Humas Polres Luwu Timur, Ipda Ahmad Wira membenarkan ihwal laporan polisi yang dilayangkan oleh Rudiarianto. Dia menjelaskan bahwa laporan tersebut kini ditindak lanjuti oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Luwu Timur. 

"Benar, semalam korban ini telah membuat laporan pengaduan. Untuk terlapor sendiri, bernama Usman Sadik," kata Wira kepada wartawan, Jumat (6/5/2022).

Ahmad Wira menjelaskan bahwa kejadian itu bermula ketika politisi PAN itu mendatangi salah satu SPBU yang berada di wilayah Wasuponda, Luwu Timur. Usman Sadik mengendarai mobil minibus berpelat merah.

Usman Sadik kemudian tiba-tiba naik pitam saat Rudiarianto menyampaikan bahwa BBM jenis pertalite sedang habis. Usman yang tak terima bahkan mengancam akan menutup SPBU tersebut. 

"Karena adanya ribut-ribut, Rudiarianto selaku pengawas SPBU mendatangi terlapor. Dia menjelaskan, kalau BBM pertalite belum tersedia. Karena SPBUnya itu masih baru," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sopit Ikut Menganiaya

Tak terima dengan penjelasan Rudiarianto, Usman Sadik pun langsung berusaha menampar petugas SPBU tersebut. Tak lama berselang, sopir Usman Sadik lalu keluar dari mobil dan ikut menganiaya Rudiarianto. 

"Korban mengaku ditampar, tapi tak kena. Kemudian, korban ditendang dan dipukul beberapa kali oleh sopirnya, tetapi hanya kena satu kali pukulan," jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Rudiarianto sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit setempat. Usai diberikan perawatan, Rudiarianto pun langsung mendatangi Polres Luwu Timur untuk melaprokan Umar Sadik dan soopirnya dengan membawa bukti rekaman CCTV. 

"Kami akan menindaklanjuti semua aduan atau laporan masyarakat. Baik pelapor dan terlapor, akan segera dimintai keterangan," tandasnya.

Sementara itu Umar Sadik yang berusaha dikonfirmasi tidak menggubris telepon dan pesan singkat yang dilayangkan Liputan6.com ke nomor telepon pribadinya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.