Sukses

Kisah Haru di Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh 2004 pada Hari Idul Fitri

Di perkuburan massal Gampong Siron atau berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh itu merupakan salah satu lokasi dikuburnya puluhan ribu jasad korban tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004

Liputan6.com, Aceh - Kuburan massal korban tsunami 26 Desember 2004 di Gampong Siron Kabupaten Aceh Besar dipenuhi ratusan peziarah pada hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriah.

Pantauan di kuburan massal tsunami di Siron, Senin, warga mulai berdatangan ke kuburan korban bencana alam 18 tahun lalu itu setelah usai melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah.

Di perkuburan massal Gampong Siron atau berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh itu merupakan salah satu lokasi dikuburnya puluhan ribu jasad korban tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004.

Para peziarah terutama warga yang berdomisili di pesisir pantai Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar itu, mendatangi kompleks kuburan massal tersebut dengan ikut membawa anggota keluarganya.

Para peziarah korban tsunami ikut berdoa dan juga membaca Al Quran di balai-balai yang tersedia di lokasi atau membentangkan tikar di komplek kuburan massal tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengingat untuk Generasi Mendatang

Seorang warga, Nurleli menjelaskan ia bersama suami dan anak-anak setiap hari raya Idul Fitri mengunjungi kuburan massal Gampong Siron karena diyakini sebagai lokasi pemakaman mertuanya yang menjadi korban dalam bencana tsunami dahsyat itu.

"Meski tsunami sudah 18 tahun silam, tapi kami setiap hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha tetap berziarah di kuburan massal bencana di Gampong Siron ini," katanya, dikutip Antara.

Ziarah bersama keluarga di perkuburan bencana itu juga sebagai media pengingat atau pembelajaran terutama kepada generasi muda bahwa Aceh pernah dilanda gempa kuat yang disertai tsunami dengan ketinggian air belasan meter, dan banyak menelan korban jiwa, kata Nurleli.

"Khusus kepada anak-anak saya, mereka harus tahu bahwa Aceh pernah diterjang tsunami, yang menyebabkan kakek dan nenek serta saudara dari ayahnya dimakamkan di kuburan massal ini," ujarnya seraya menambahkan mertuanya adalah warga Gampong Lampoh Daya yang bertaut sekitar dua kilometer dari pantai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.