Sukses

Motif Cemburu di Balik Pembunuhan Waria yang Dicabut Jantungnya di Minahasa

Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa mengungkap motif RK alias Coco (31) tega menghabisi nyawa kekasihnya seorang waria berinisial HM.

Liputan6.com, Minahasa - Kapolres Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa mengungkap motif RK alias Coco (31) tega menghabisi nyawa kekasihnya seorang waria berinisial HM, lantaran cemburu dan dendam.

"Dendam dan cemburu (motif pelaku)," kata Tommy, Minggu (1/5/2022).

Tommy mengatakan mereka yang sudah tinggal seatap, di Salon Lisa yang terletak di daerah Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Dimana RK mengakun dirinya kesal karena sudah lama tak diberi uang oleh HM.

"Pelaku dan korban tinggal 1 rumah. Sudah lama pelaku tidak diberi uang. Biasanya di berikan," ujarnya.

Atas hal itulah yang mendorong RK dengan tega menghabisi nyawa HM. Dengan dipukul pakai martil dan merobek dadanya, usai menenggak 40 saset obat batuk.

"Ya itu juga sebagai sarana pelaku (obat batuk). Akan tetapi bibit dendam dan cemburu kan sudah ada, sementara seperti itu dapat disimpulkan," ujar Tommy.

Atas perbuatannya, RK pun kini dipersangkakan dengan Pasal 338 KUHP berbunyi "Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar mati, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun."

Kronologi

Tommy menjelaskan awal mula pembunuhan sadis ini, terjadi ketika HM dan RK menyudahi pekerjaan mereka melakukan dekorasi pesta pernikahan di desa Passo, Kakas Barat, sekitar pukul 23.30 Wita, Jumat (29/4).

"Lantas, pelaku dan korban pulang ke Salon Lisa di Tondano," sebutnya.

Usai sampai di Salon Lisa, lanjut Tommy, mereka berdua kembali pergi menuju Kota Tomohon dengan sepeda motor untuk membeli beberapa pak obat batuk di sebuah warung.

"Pada saat itu obat pelaku memberikan uang kepada pelaku sebanyak Rp250 ribu dan pelaku pergi membelinya sebanyak 4 dos," sebut Tommy.

Setelah membeli komix pelaku dan korban kembali ke salon lisa. Tiba di Salon Lisa HM langsung kamar dan tidur sedangkan RK duduk diatas tempat tidur sambil minum komix yang dibelinya sebanyak 20 sachet kemudian pelaku duduk-duduk sambil mendengarkan lagu.

"Sekitar pukul 02.30 Wita pelaku mengkonsumsi kembali komix sebanyak 20 sachet sambil duduk-duduk dan mendengarkan lagu. Kemudian sekitar pukul 05.30 Wita pelaku menuju ke dapur untuk mengambil martil yang berada di lemari dapur," bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembunuhan Sadis

Tommy mengatakan aksi sadis HM dilakukan, secara tiba-tiba korban langsung dipukul dengan martil di bagian kepala berkali-kali sampai kelihatan tengkorak kepala korban.

"Setelah itu melihat korban masih bernapas pelaku mengambil gunting yang saat itu digunakan pelaku untuk membuka komix dan menusukan gunting tersebut di bagian kepala korban," katanya.

"Kemudian pelaku kembali pergi ke dapur untuk mengambil pisau setelah itu pelaku menggunakan pisau untuk mengiris dada bagian kiri korban. Selanjutnya pelaku memasukan tangan kirinya ke dalam dada korban dan menarik jantung korban," lanjutnya.

Bahkan tak cukup disitu, kata Tommy, setelah itu pelaku menusukkan pisau ke dalam dada korban di bagian luka robek dengan menggunakan sebanyak dua kali.

"Setelah melihat korban sudah meninggal pelaku ganti pakaian setelah itu pelaku menutup korban dengan selimut," katanya.

Setelah melakukan aksi pembunuhan sadis itu, HM Kemudian sekitar pukul 06.30 datang di Polres Minahasa untuk menyerahkan diri dan melaporkan kejadian tersebut. Adapun untuk motif pembunuhan ini masih diselidiki pihak Polres Minahasa.

Reporter: Bachtiarudin Alam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.