Sukses

Sederet Bahaya Mengintai dari Konsumsi Olahan Penyu

Berikut sederet bahaya mengonsumsi aneka olahan penyu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kasus pencurian dan penangkapan penyu liar di pesisir pantai Yogyakarta masih kerap terjadi. Bahkan, destinasi kuliner olahan telur dan daging penyu menjadi salah satu kuliner ekstrem yang cukup populer di Yogyakarta.

Sebagian masyarakat percaya mengonsumsi telur dan daging penyu dapat meningkatkan vitalitas. Faktanya, manfaat mengonsumsi telur dan daging penyu merupakan isapan jempol belaka.

Sebaliknya, olahan penyu ini malah mendatangkan aneka penyakit. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet bahaya konsumsi olahan penyu.

1. Kolestrol tinggi

Telur penyu mengandung kolesterol yang sangat tinggi, dibandingkan dengan telur unggas. Mengonsumsi telur penyu dapat berpotensi menyumbat pembuluh darah termasuk pembuluh darah di sekitar alat kelamin pria.

Hasilnya, bukan dapat meningkatkan vitalitas, mengonsumsi telur penyu justru akan meningkatkan risiko impotensi pada kemudian hari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Parasit

2. Mengandung parasit

Daging penyu dan organ tubuh penyu lainnya berpotensi mengandung parasit, bakteri, biotoksin, dan zat pencemar lainnya. Lantaran, penyu merupakan satwa laut yang berenang mengarungi samudra.

Beberapa wilayah di samudra sudah tercemar oleh zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Kemungkinan besar penyu juga menyerap racun (pencemaran) yang berasal dari makanan penyu itu sendiri.

3. Merusak janin pada ibu hamil

Mengonsumsi telur penyu dapat menyebabkan kerusakan plasenta bayi saat berada di dalam kandungan, hingga berpotensi menyebabkan cacat lahir. Telur penyu juga dapat menyebabkan keracunan, kerusakan lambung, liver, merusak sistem hormon endokrin, saraf otak, kanker, hingga kelumpuhan.

4. Berpotensi membawa berbagai jenis bakteri

Penyu memiliki siklus hidup yang kompleks, hal tersebut membuat penyu laut potensial menanggung beberapa sumber penyakit. Ada 28 jenis bakteri yang pernah ditemukan pada penyu.

Bukan hanya penyu liar, tetapi juga penyu yang dipelihara oleh manusia, juga berpotensi membawa aneka ragam bakteri. Selain bakteri, juga ditemukan penyakit jamur, dan TBC pada tubuh penyu.

 

Penulis: Tifani

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.