Sukses

Jokowi Bakal Bertemu Elon Musk, Venzha Christ Sudah Lebih Dulu Rintis VMARS untuk Indonesia

Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) Venzha Christ sudah merintis dan sedang mempersiapkan pembangunan sebuah analog Mars di Yogyakarta bernama VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station).

Liputan6.com, Yogyakarta - Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Elon Musk di SpaceX pada 14 Mei mendatang menjadi angin segar bagi perkembangan dan investasi bidang teknologi baru terbarukan serta sains antariksa di masa depan. Terlebih, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah berkunjung ke pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Texas Amerika Serikat.

Sebenarnya, Indonesia pun memiliki sebuah proyek berbau antariksa yang digagas oleh Venzha Christ, manusia pertama dan satu-satunya di Indonesia yang pernah mengikuti pelatihan hidup di Mars empat tahun lalu.

Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) ini sudah merintis dan sedang mempersiapkan pembangunan sebuah analog Mars di Yogyakarta bernama VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station). Analog Mars atau pelatihan simulasi hidup di Mars ini juga yang pertama kali ada di Asia Tenggara.

VMARS telah melakukan persiapan sejak dua tahun lalu untuk mendesain dan meriset lokasi yang memungkinkan untuk menjadi lokasi analog Mars ini. Pegunungan Menoreh di Yogyakarta adalah yang paling mungkin untuk memulai persiapan dan studi kelayakan VMARS.

“Ini akan menjadi pusat pelatihan dan simulasi hidup di Planet Mars dan juga sebagai pendidikan alternatif di bidang space science dan space exploration di tanah air,” ujar Venzha Christ di Yogyakarta, Rabu (27/4/2022).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembangunan Akhir 2022

Rencananya, pembangunan VMARS dimulai pada akhir 2022 dan proyek simulasi pertama dilakukan pada pertengahan 2023. VMARS juga akan menjari pusat sekaligus simbol Indonesia dalam ranah eksplorasi Planet Mars secara global, setelah HI-SEAS di Mauna Loa - Hawaii oleh NASA, MDRS di Utah oleh Mars Society, MARS-500 di IBMP Moskow hasil kolaborasi antara Rusia, ESA, dan Cina, D-Mars di Ramon Crater oleh Israel, F-MARS di Pulau Devon, Kutub Utara oleh Mars Society, dan Concordia Station di Antartika, Kutub Selatan oleh Perancis dan Italia (ESA).

Menurut Venzha Christ, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Elon Musk akan sangat berpengaruh besar terhadap iklim perkembangan dan percepatan teknologi terkini, khusunya ranah space science (sains antariksa) dan turunannya di Indonesia.

“Iklim ini sangat diperlukan di tengah persaingan global eksplorasi ruang angkasa untuk mengejar ketertinggalan,” ucapnya.

Venzha Christ sangat berharap Presiden Jokowi dan rombongan yang akan bertandang ke SpaceX bulan depan akan menghasilkan kerja sama yang nyata yang dapat membawa pengaruh besar untuk pembangunan dan percepatan laju teknologi di Indonesia.

“Isu kurang baik tahun lalu tentang Elon Musk dan Tesla yang sempat hangat tentang tidak jadi berinvestasi di Indoneisa setidaknya bisa terjawab dengan pertemuan ini. Dan yang jauh lebih penting adalah terbukanya potensi pengelolaan sumber daya alam Indonesia dengan pihak-pihak yang kompeten dan maju, seperti Tesla dan SpaceX ini,” kata Venzha Christ.

 

3 dari 3 halaman

Riset ke SpaceX

Venzha Christ sebagai founder dan sekaligus pemantik ide awal untuk membangun pusat pelatihan hidup di Planet Mars bernama VMARS ini pernah terpilih untuk mengikuti pelatihan tersebut di Mars Desert Research Station (MDRS) oleh Mars Society dan yang juga didanai oleh MUSK Foundation (Elon Musk dari SpaceX), di Utah, Amerika pada 2018. Kemudian, pelatihan simulasi perjalanan ke Mars melalui Simulation of Human Isolation Research for Antarctica-based Space Engineering (SHIRASE) oleh Field Assistant di Jepang pada 2019.

Pada awal 2018, Venzha Christ juga berkunjung dan melakukan riset ke SpaceX yaitu di Headquarter Hawthorne, California, Amerika.

Venzha Christ mengungkapkan perjalanannya ke SpaceX sebagai rangkaian riset yang v.u.f.o.c dan ISSS lakukan untuk merancang dan menyusun program di tanah air tentang space exploration dan Planet Mars. Ia memulai perjalanannya dari MDRS, SETI Institute, Carl Sagan Center, dan SpaceX.

Dalam risetnya, Venzha Christ menekankan pola pengembangan space exploration di Indonesia harus mengoptimalkan dan menggabungkan lima variabel pendukung, pemerintah, komunitas, praktisi, universitas, dan sektor swasta.

Venzha Christ dan ISSS sampai saat ini juga sangat aktif membawa wacana dan mempresentasikan Indonesia ke dunia Internasional. Setelah Jepang pada tahun 2020 dan Thailand pada tahun 2021, pada 2022 ini Venzha Christ membawa VMARS untuk dipresentasikan dan dipamerkan di Korea, Taiwan, dan Prancis. Tak ketinggalan pula UNESCO sempat untuk mengundang VMARS untuk dipresentasikan secara Internasional.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.