Sukses

Nias Barat Diguncang Lindu Magnitudo 5,0, Tidak Berpotensi Tsunami

Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0, Jumat (22/4/2022), pukul 03.23 WIB.

Liputan6.com, Medan Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0, Jumat (22/4/2022), pukul 03.23 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,47° LU ; 96,83° BT.

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 89 Km arah Barat Daya Nias Barat pada kedalaman 19 Km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," terang Bambang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Dampak Gempa Bumi

Disampaikan Bambang, berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Sirombu, Nias Barat, dengan skala intensitas II - III MMI.

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ujarnya.

Kemudian daerah Afulu, Nias Utara, juga dirasakan getaran dengan skala intensitas II MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Serta daerah Lahewa, Nias Utara, dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Bambang.

3 dari 6 halaman

Gempa Bumi Susulan

Hingga pukul 03.52 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Bambang.

4 dari 6 halaman

Periksa Bangunan Tempat Tinggal

Masyarakat juga diimbau untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," Bambang menandaskan.

5 dari 6 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

6 dari 6 halaman

Saat dan Sesudah Gempa

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.