Sukses

Penderita Diabetes Jangan Mudah Percaya Klaim Makanan Alami, Ini Alasannya

Diabetes termasuk delapan besar penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa.

Liputan6.com, Palembang - Diabetes termasuk delapan besar penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Penderita diabetes memiliki risiko dua kali lebih besar terkena serangan jantung.

Di sela-sela peringatan Hari Diabetes Nasional 18 April, dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Sriwijaya Ketherine, membagikan seluk beluk diabetes sekaligus jurus pencegahannya. Ia menyarankan orang memulai kebiasaan deteksi dini pada usia 30 sampai 40 tahun untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor penyebab timbulnya diabetes.

“Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (20/4/2022).

Ia juga menegaskan rumor penderita diabetes harus melakukan diet khusus adalah informasi yang menyesatkan. Faktanya, diet khusus atau diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes.

Pola makanan sehat untuk semua orang ini harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larut dan karbohidrat olahan, terutama gula.

Adapun seputar mitos yang menyatakan makanan ramah diabetes dan bebas gula baik bagi penderita diabetes kembali diluruskan dengan memulai membaca dengan teliti label komposisi makanan. 

"Ingat, kata-kata natural atau asli alami tidak selalu bersifat aman,” ucap Katherine.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seputar Diabetes dan Pencegahannya

Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu:

Diabetes tipe 1 dalah jenis ini adalah penyakit autoimun. Artinya sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri.

Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama sekali. Gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.

Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.

Diabetes tipe 2 mengakibatkan tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal. Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.

"Ada juga diabetes gestasional yang khusus diderita ibu hamil, yaitu tipe diabetes yang baru muncul ketika sedang hamil dan hilang setelah masa kehamilan selesai,” tuturnya.

Gejala diabetes dikenal dengan sebutan 3P (Poliuria, Polidipsia, dan Polifagia) yaitu gejala sering buang air kecil, sering merasa haus dan merasa lapar. Termasuk gejala lainnya yaitu seperti  penurunan berat badan drastis, keputihan (wanita), disfungsi ereksi (pria) dan adanya luka yang sering susah atau lama untuk sembuh.

Diagnosis diabetes dapat dilakukan dengan beberapa tahap seperti, tes gula darah acak, tes gula darah puasa, dan HbA1c (gula darah rata rata dalam tiga bulan).

Pencegahan diabetes tipe 1 sulit dilakukan karena berhubungan dengan faktor genetik. Sementara itu, diabetes tipe 2 yang umumnya bermula dari gaya hidup tidak sehat masih bisa dicegah. Cara untuk mencegah diabetes ini adalah dengan fokus menjaga kadar gula darah tetap normal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.