Sukses

Ketum Partai Garuda: Demokrasi Harus Jadi Driving Force Kemajuan Bangsa

Ketua umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana berharap demokrasi menjadi penggerak bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana berharap demokrasi menjadi penggerak bagi pembangunan dan kemajuan bangsa, bukan sebaliknya, menjadi faktor kemunduran karena jauh dari nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.

"Demokrasi seharusnya menjadi driving force pembangunan dan kemajuan bangsa, bukan sebaliknya, bisa membuat kita mundur ke belakang, jika demokrasi dijalankan secara serampangan, apalagi jauh dari nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan," katanya, menurut keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (17/4/2022). 

Dalam pidato politik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-7 Partai Garuda itu, Ahmad Ridha juga berharap bangsa Indonesia menjunjung kebhinekaan. Menurutnya kebhinekaan sebagai anugerah yang harus disyukuri bangsa Indonesia yang harus dipelihara.

"Kebhinekaan, kerukunan, dan persatuan. Saat semua itu ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kita, maka kita tidak pernah menyadari dan mensyukuri berapa pentingnya kebhinekaan itu dalam jiwa bangsa dan negara kita," katanya.

Baginya, merawat kebhinekaan sama pentingnya dengan merawat peradaban dan masa depan Indonesia. Bahkan bagi generasi penerus bangsa yang akan datang.

"Merawat Kebhinekaan sama dengan mewariskan hal yang paling berharga bagi anak cucu kita di masa depan. Kebhinekaan adalah ruh dari persatuan kita sebagai bangsa dan negara. Sebagai amunisi kita bersama untuk terus melaju membangun Indonesia tercinta," katanya.

Dia mengingatkan agar jangan membenturkan Pancasila dengan agama. Semua agama mengajarkan kebaikan dan kemuliaan. Artinya, nilai-nilai agama bersesuaian dengan dengan nilai-nilai Pancasila.

Ahmad mengatakan membangun daya saing bangsa merupakan pekerjaan besar lintas generasi, dibutuhkan kerja keras, sinergi, kolaborasi, kebersamaan, dan persatuan yang teguh antarsemua komponen bangsa.

Selain itu, dibutuhkan kepemimpinan yang visioner, kepemimpinan yang mempersatukan, kepemimpinan yang mampu melipatgandakan seluruh potensi, dan sumber daya yang dimiliki sebagai bangsa.

"Pemimpin besar, menghabiskan waktu, pikiran, dan tenaganya, bukan untuk memenangkan pemilu berikutnya, melainkan untuk mempersiapkan generasi penerus," kata Ahmad.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.