Sukses

Disparitas Harga Tinggi, Konsumen Rame-Rame Migrasi ke Pertalite

Area Manager Commucation, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho di Solo, Sabtu mengatakan untuk di Kota Solo ada kenaikan konsumsi pertalite

Liputan6.com, Solo - Angka konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kota Solo naik usai kenaikan harga pertamax sejak 1 April 2022.

Area Manager Commucation, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho di Solo, Sabtu mengatakan untuk di Kota Solo ada kenaikan konsumsi pertalite sebesar 4,58 persen secara harian.

"Untuk rata-rata konsumsi harian pertalite di bulan Maret sebanyak 217 KL, selama kenaikan ini naik menjadi 230 KL," katanya.

Sedangkan untuk konsumsi pertalite di Jawa Bagian Tengah naik sebesar 6,7 persen, yakni dari rata-rata harian di bulan April sebanyak 1.878 KL menjadi 2.003 KL.

Meski demikian, dikatakannya, saat ini mulai terjadi penurunan konsumsi pertalite. Bahkan penurunannya mencapai di bawah rata-rata harian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenaikan Konsumsi BBM pada Masa Lebaran

"Saat ini masih kami pantau, karena memang untuk konsumsinya masih fluktuatif," katanya.

Sementara itu, ia memastikan stok kedua jenis BBM tersebut dalam kondisi aman. Pihaknya mencatat untuk stok pertamax dengan ketahanan stok 14 hari dan pertalite 27,5 hari.

Mengenai prediksi konsumsi BBM gasoline termasuk di dalamnya pertamax dan pertalite, dikatakannya, selama momentum mudik Lebaran akan terjadi kenaikan sebesar 11 persen.

"Kami memproyeksi peningkatan BBM jenis gasoline sebesar 11 persen, dari semula rata-rata harian normal 2.606 KL menjadi 2.900 KL," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.