Sukses

Dampak IKN untuk Industri Perhotelan di Pulau Borneo

Setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, sektor industri perhotelan perlahan mulai pulih. Terlebih adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim), yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di sektor perhotelan.

Liputan6.com, Balikpapan - Setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, sektor industri perhotelan perlahan mulai pulih. Terlebih adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim), yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di sektor perhotelan.

Salah satu bisnis perhotelan yang mulai merasakan dampaknya yakni Hotel Novotel Balikpapan. General Manager Novotel Ibis Balikpapan, Florent Michaud mengatakan, tanda-tanda pemulihan di sektor perhotelan sudah nampak sejak ramainya kunjungan ke kawasan IKN beberapa bulan belakangan.

“Beberapa bulan terakhir ini, okupansi kami sudah menyentuh 50 persen hingga 60 persen. Kunjungan dari pemerintahan ke IKN memang kontribusinya cukup besar,” ujar Florent, pada Jumat (15/5/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Iklim Ekonomi

Terlebih saat ini kebijakan pemerintah yang melonggarkan syarat bagi pelaku perjalanan turut mendorong pemulihan. Dengan pelonggaran ini membuat tamu dari luar pulau mulai kembali berdatangan ke Balikpapan. “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah,” ucapnya.

Selain tamu mulai dari luar pulau yang mulai berdatangan, kontribusi tamu domestik turut menyumbang tinggi angka okupansi hotel. Khususnya dari kota sekitar Kalimantan Timur, seperti Samarinda. Terlebih saat weekend.

“Kalau weekend banyak tamu dari Samarinda yang staycation di sini,” ujar Florent.

3 dari 3 halaman

Tingkat Hunian

Florent menambahkan, memasuki bulan Ramadan, tingkat keterisian kamar memang sedikit mengalami penurunan. Akan tetapi, hal ini diakui dia merupakan hal yang normal.

Meski demikian dia optimistis ke depan tingkat keterisian bisa lebih tinggi, seiring dengan pelonggaran yang diberikan pemerintah dan pelonggaran perjalanan dinas bagi korporasi.

“Kalau PPKM sudah tidak ada dan perjalanan dinas dari korporat sudah normal, saya optimistis sampai akhir tahun kondisinya akan semakin membaik,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.