Sukses

Jalan-Jalan ke Geopark Gunung Sewu, Ini 5 Objek Wisata yang Wajib Dikunjungi

Geopark Gunung Sewu di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dapat menjadi tujuan wisata geologi yang menyenangkan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Geopark Gunung Sewu di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dapat menjadi tujuan wisata geologi yang menyenangkan. Gunung Sewu dikukuhkan menjadi Geopark oleh Unesco pada tahun 2015.

Pegunungan Sewu membentang di tiga wilayah yang berbeda, mulai dari Gunungkidul, Wonogiri, hingga Pacitan. Ketiga daerah itu terkenal sebagai kawasan karst, areanya lebih didominasi oleh pegunungan berbukit, tebing kapur, gua, sungai bawah tanah, air terjun, daerah cekungan, dan sebagainya.

Meskipun gersang, kawasan ini kaya akan keanekaragaman hayati. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah objek wisata geopark Gunung Sewu.

1. Pegunungan Gunung

Geopark Gunung Sewu memiliki Gunung Api Purba Nglanggeran yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, yang yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung.

Gunung Ngalanggeran merupakan gunung api purba yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu. Pendakian menuju puncak Gunung Api Purba Nglanggeran berdurasi kurang lebih dua jam, Jika berangkat sore hari, para wisatawan dapat menikmati matahari terbenam dari puncaknya.

Untuk dapat menikmati pesona gunung api purba ini wisatawan cukup membayar biaya retribusi Rp15.000, sedangkan untuk menikmati Embung Nglanggeran cukup membayar Rp10.000.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sungai Purba

2. Aliran Sungai Purba

Situs Ngalang atau Sungai Ngalang mengalir di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari. Sungai Ngalar mengalir sepanjang 15 kilometer.

Ketika air sedang surut, dari Jembatan Sungai Ngalang para wisatawan dapat melihat kontur sungai yang berlapis-lapis. Kontur tersebut merupakan fosil biota laut berupa cacing purba.

Keberadaan cacing purba membuktikan kalau Kabupaten Gunung Kidul dulunya adalah laut.

Pada zaman dahulu setelah rangkaian erupsi super, masuklah ke masa akhir kejayaan gunung api. Pada masa ini (2-16 juta tahun yang lalu) hampir seluruh pulau Jawa tergenang laut dangkal.

Kondisi air laut yang menggenangi Pulau Jawa ini cenderung tenang, jernih, sumber makanan cukup, dan cahaya matahari yang masuk ke laut cukup baik. Lingkungan cocok untuk tempat berkembangnya biota air secara pesat dan terbentuk suatu koloni koral secara besar-besaran.

Termasuk jejak cacing purba yang hingga saat ini dapat dikunjungi para wisatawan di Sungai Ngalang.

3. Hutan

Ada dua hutan di Geopark Gunung Sewu, yakni Hutan Wanagama yang berlokasi di Desa Banaran, Kecamatan Playen, dan Hutan Wisata Turunan yang berlokasi di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang. Keduanya berada di Kabupaten Gunungkidul.

Hutan Wanagama dijadikan laboratorium alam oleh Universitas Gadjah Mada. Di dalam Hutan Wanagama ada air terjun, sungai, dan lima mata air yang tak pernah kering di sini. 

Sementara itu, Hutan Wisata Turunan memiliki objek wisata di ketinggian berupa Watu Payung Turunan, yang menjadi lokasi panorama "negeri di atas awan".

 

3 dari 3 halaman

Lembah Bengawan Sungai Purba

4. Lembah Bengawan Solo Purba

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Jawa ini. Saat ini, Sungai Bengawan Solo berhulu di Wonogiri dan bermuara di Gresik Surabaya.

Namun, siapa sangka pada zaman purbakala jutaan tahun lalu, Bengawan Solo Purba bermuara ke pantai Selatan Gunungkidul. Pantai Sadeng dulunya merupakan muara sungai terpanjang ini.

Pantai ini berada di Kecamatan Girisubo, Gunungkidul. Perubahan aliran sungai ini karena adanya pengangkatan tektonik. Saat ini bekas kawasan sungai purba ini membentuk lembah Kering Sadeng atau Bengawan Solo Purba.

Medannya yang berbukit dan berkelok membuat area ini kerap dikunjungi para wisatawan yang hobi bersepeda downhill. Lalu ada juga Lembah Karst Mulo yang berlokasi di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Para wisatawan dapat menjajal aneka wahana permainan di ketinggian.

5. Air Terjun

Air Terjun Sri Gethuk berlokasi di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oyo, sehingga untuk menikmatinya harus menyusuri sungai dengan rakit.

Saat musim kemarau tiba, airnya bakal terlihat jernih bak biru turkis dan terasa menyegarkan. Air terjun ini memiliki tinggi hingga 25 meter.

Air terjun ini berasal dari tiga sumber mata air, yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul.

 

Penulis: Tifani

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.