Sukses

6 Fakta Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Sumsel di Kota Palembang

Ribuan mahasiswa se-Sumsel menggelar unjuk rasa di simpang empat gedung DPRD Sumsel, Senin (11/4/2022).

Liputan6.com, Palembang - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar aksi demonstrasi, pada Senin (11/4/2022) siang hingga sore hari. Lokasi unjuk rasa digelar di simpang empat lampu merah gedung DPRD Sumsel di Palembang.

Para mahasiswa berorasi hingga sempat terjadi bentrok mahasiswa dan aparat kepolisian, yang sudah berjaga sejak pagi hari. Bahkan, polisi juga memasang pagar kawat untuk menghalau pendemo mendekati kantor DPRD Sumsel.

Liputan6.com merangkum enam fakta terkait aksi demo 11 April para mahasiswa se-Sumsel tersebut.

1. Tolak 3 Periode

6 Fakta Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Sumsel di Kota Palembang

Ribuan mahasiswa di Palembang yang menggunakan jas almamater kampus masing-masing, menyuarakan aspirasinya ke para wakil rakyat di Sumsel. Ada beberapa tuntutan mahasiswa yang disuarakan.

Yakni, menolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun 2024 lalu, menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin menjadi tiga periode.

Mahasiswa di Palembang tersebut, juga meminta agar wakil rakyat mengusut tuntas oknum yang menyuarakan dua penundaan tersebut, serta segera mencopot oknum yang terlibat dari jabatannya saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Kaji UU IKN

Tuntutan ketiga yakni, mendesak pemerintah agar menstabilkan harga kebutuhan pokok dan kenaikan PPN 11 persen di Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mereka juga meminta pemerintah untuk mengkaji ulang Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dinilai bermasalah. Pemerintah merencanakan memindahkan IKN dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).

Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar pemerintah dan aparat kepolisian, segera menghentikan kriminalisasi terhadap aktivis di Indonesia, terutama di Sumsel.

 

3 dari 6 halaman

3. Sempat Bentrok

Aksi demonstrasi ini juga sempat diwarnai bentrok mahasiswa dengan aparat kepolisian. Terutama saat para mahasiswa, berusaha merangsek masuk ke dekat gedung DPRD Sumsel.

Mahasiswa juga membakar keranda mayat yang dibawa, namun aparat kepolisian memadamkan dengan water canon. Bentrok pun tak terhindarkan, aksi lempar-lemparan botol air mineral dan batu juga mewarnai aksi ini.

 

4 dari 6 halaman

4. Aspirasi Diterima

Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati bersama anggota DPRD Sumsel lainnya, akhirnya menemui para mahasiswa yang berdemo.

Mereka berjanji, akan menyampaikan aspirasi-aspirasi tersebut ke DPR RI dan pemerintah pusat. Karena, mereka tak punya kewenangan untuk mengubah apapun yang menjadi keinginan mahasiswa.

 

5 dari 6 halaman

5. Bendera Che Guevara

Tak hanya bendera Merah Putih dan bendera organisasi mahasiswa yang dikibarkan. Ada salah satu mahasiswa, yang mengibarkan bendera berwarna merah hitam, yang bergambar wajah Che Guevara.

Bendera gambar pejuang revolusi di Kuba tersebut, bertuliskan kata-kata ‘Revolusi, Fight For Freedom’. Cukup lama juga, bendera Che Guevara tersebut berkibar selama aksi unjuk rasa berlangsung.

6 dari 6 halaman

6. Tak Berpuasa

Kendati aksi demonstrasi digelar di bulan Ramadan, namun banyak mahasiswa yang tidak menjalankan ibadah puasa. Terlihat di lokasi demo, para mahasiswa merokok, makan dan minum di tengah kerumuman massa.

Bahkan, banyak penjual makanan dan minuman yang merapat ke pinggiran jalan di antara kerumunan mahasiswa. Seperti penjual pempek Palembang dan minuman dingin.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.