Sukses

Tragedi Kematian Ratusan Ribu Ikan Sungai Serayu, PT Indonesia Power Minta Maaf

Flushing atau pembuangan lumpur bendung PLTA Mrica yang berada dalam pengelolaan PT Indonesia Power dua kali menyebabkan kematian massal ikan di Sungai Serayu, yakni 1 April dan 6 April 2022

Liputan6.com, Banyumas - Rapat terbatas terkait tragedi kematian massal ratusan ribu ikan di Sungai Serayu dan kemungkinan rusaknya ekosistem akibat flushing atau pembuangan lumpur dari Bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica, Banjarnegara, Jumat (8/4/2022) digelar di ruang rapat Joko Kahiman, Pendopo Bupati Banyumas.

Secara resmi Pemerintah Kabupaten Banyumas mengundang sejumlah pihak terkait dalam insiden kematian massal ikan yang membuat geger masyarakat Banyumas dan sekitarnya.

Tampak hadir, General Manager PT Indonesia Power Bendungan Soedirman Banjarnegara, Direksi PDAM Tirta Satria Banyumas, Asekbang, Kepala DLH, para camat sepanjang aliran Sungai Serayu di wilayah Banyumas.

Ada pula Antyarsa Ikana Dani, Subkoordinator Pelaksana Tugas Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan BBWS SO melalui fasilitas Zoom.

Dalam kesempatan itu, hadir pula pegiat serta pengamat sungai yang juga sebagai Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Eddy Wahono.

Seperti diketahui, flushing bendung PLTA Mrica yang berada dalam pengelolaan PT Indonesia Power dua kali menyebabkan kematian massal ikan di Sungai Serayu, yakni 1 April dan 6 April 2022. Dikhawatirkan, jika praktik flushing ini terus dilakukan maka akan membuat Sungai Serayu semakin kritis.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BBWSO Tak Pernah Keluarkan Rekomendasi Flushing

Bupati Banyumas Ahmad Husein sangat menyesalkan tragedi kematian massal ikan di sungai Serayu serta rusaknya kualitas air yang menyebabkan PDAM Tirta Satria harus menghentikan pelayanan pada 18 ribu pelanggan di wilayah Kota Purwokerto.

“Pencemaran sungai bisa diminimalisir dengan sistem operasional yang tertata serta tidak meninggalkan koordinasi pada para pemilik kepentingan,” kata Husein, dalam keterangan resmi Fortasi, dikutip Jumat malam (8/4/2022).

Antyarsa Ikana Dani mengatakan pihak BBWSSO juga sangat terkejut dengan adanya pencemaran yang mengakibatkan rusaknya ekosistem Sungai Serayu dan matinya ratusan ribu ikan endemik Serayu yang langka akibat pembuangan dari bendungan PT Indonesia Power Banjarnegara.

Pasalnya, BBWSO tidak pernah menerbitkan rekomendasi untuk dilakukan flushing. “Pihak BBWSSO merasa tidak memberikan rekomendasi teknis atas kegiatan tersebut,” ucap Antyasra.

 

3 dari 3 halaman

PT Indonesia Power Bertanggung Jawab

SP Kuncoro, General Manager PT Indonesia Power Banjarnegara meminta maaf atas kejadian pencemaran akibat pengurasan lumpur dari Bendungan Sodirman.

Dia mengakui, pada tanggal (1-2/04/2022) dan tanggal (6-7/04/2022) dilakukan pembuangan lumpur yang semata-mata dilakukan guna penyelamatan turbin yang hampir tertutup oleh guguran lumpur serta pihaknya siap bertanggung jawab atas semua yang sudah terjadi.

Eddy Wahono menyatakan bahwa dengan alasan apapun apa lagi tanpa mengikuti kaidah aturan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, maka sudah sepantasnya PT Indonesia Power mempertanggungjawabkan kegiatannya yang berdampak rusaknya ekosistem dan pencemaran Sungai serayu.

Sangatlah diharapkan ke depan PT Indonesia Power lebih meningkatkan koordinasi dan meningkatkan sistem operasional prosedur karena dirinya masih mengkhawatirkan kejadian akan terulang kembali.

“Karena mengembalikan kestabilan ekosistem sungai serayu yang sudah terlanjur kritis akan memakan waktu yang cukup lama,” ucap Eddy.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.