Sukses

Bobby Nasution Imbau Warga Medan Patuhi Prokes Selama Ramadhan 1443 Hijriah

Warga Kota Medan diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Imbauan disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Liputan6.com, Medan Warga Kota Medan diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Imbauan disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Bobby menyampaikan imbauan tersebut usai melakukan pemantauan Rukyatul Hilal Penentuan Awal Ramadhan 1443 Hijriah Pemerintah Kota (Pemko) Medan di Laboratorium Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSI), di Jalan Denai, Medan.

"Saat ini ibadah berjamaah kita tidak dibatasi. Saya tetap mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi prokes selama menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan," ucap Bobby mengimbau, Jumat, 1 April 2022.

Bobby juga mengatakan, meski dalam penglihatan hilal yang dilakukan keberadaan bulan masih belum terlihat, karena masih di bawah 3 derajat, namun ada sebagian umat muslim seperti Muhammadiyah yang sudah terlebih dahulu menjalankan ibadah puasa.

Menurut Bobby, hal itu sebagai hal yang biasa, yang menandakan ilmu pengetahuan yang ada sangat banyak. Bobby meminta perbedaan ini jangan dianggap sebagai perpecahan, melainkan harus dijadikan sebagai penyatu seluruh umat.

"Karena dalam penentuan hilal itu banyak metode yang digunakan, ini menandakan ilmu pengetahuan yang kita miliki sangat banyak," sebut Bobby.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemantauan Hilal

Pemantauan hilal awal Ramadhan 1443 Hijriah di OIF UMSU menggunakan teleskop. Hasil pemantauan, hilal tak terlihat dari Kota Medan. Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar mengatakan, posisi hilal terlalu rendah, masih berada pada posisi 1 derajat 45 menit.

Kementerian Agama menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura, tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

"Kita lakukan pengamatan, tidak muncul, tidak berhasil kita lihat," kata Arwin.

3 dari 3 halaman

Kondisi Cuaca

Diterangkan Arwin, banyak faktor yang memengaruhi pengamatan hilal, mulai dari faktor alam, kesiapan sumber daya manusia, teknologi, dan lainnya. Di Indonesia selama ini hilal pernah teramati pada posisi 5 derajat.

"Cuaca hari ini secara umum baik. Tadi di ufuk Barat itu memang ada awan yang menutupi posisi atau keberadaan hilal itu muncul. Secara umum, ini memang problem di Kota Medan," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.