Sukses

Survei Median: Prabowo Anies Ganjar Masih Teratas, Demokrat Masuk 3 Besar

Lembaga Survei Median baru saja merilis hasil survei elektabiitas bakal calon presiden dan parpol di Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Median baru saja merilis hasil survei elektabiitas bakal calon presiden dan parpol di Pemilu 2024. Hasil survei menunjukkan, Prabowo Subianto masih yang teratas, disusul Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo. Sementara elektabilitas partai politik, tiga besar teratas diduduki PDIP, Gerindra, dan Demokrat.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Selasa (29/3/2022) mengatakan, Survei Median digelar pada 1-7 Maret 2022 di 34 provinsi Indonesia. Adapun jumlah responden yang diwawancarai 1.200 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error +- 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Berdasarkan survei Median, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi jika pilpres diadakan pada hari ini dengan 20,1 persen. Kemudian pada urutan selanjutnya ada Anies Baswedan dengan 14,4 persen dan Ganjar Pranowo dengan 13,1 persen. "Ini sementara memang Pak Prabowo masih urutan nomor satu dengan beberapa kandidat lain yang berdekatan suaranya," kata Rico.

Berikut ini elektabilitas tokoh-tokoh jika pilpres diselenggarakan pada hari ini:

1. Prabowo Subianto 20,1%

2. Anies Baswedan 14,4%

3. Ganjar Pranowo 13,1%

4. Agus Harimurti Yudhoyono 5,1%

5. Ridwan Kamil 3,8%

6. Sandiaga Uno 3,0%

7. Muhaimin Iskandar 1,6%

8. Erick Thohir 1,5%

9. Airlangga Hartarto 1,5%

10. Puan Maharani 1,2%

11. Andhika Perkasa 1,1%

12. Tri Rismaharini 1,0%

13. Susi Pudjiastuti 1,0%

14. Anis Matta 0,9%

15. Gatot Nurmantyo 0,8%

16. Khofifah Indar Parawansa 0,7%

17. Mahfud Md 0,3%

18. KH Ma'ruf Amin 0,3%

19. Ahmad Syaikhu 0,3%

20. Salim Segaf Al-Jufri 0,2%

21. Budi Gunawan 0,2%

22. Zulkifli Hasan 0,2%

23. Ma'ruf Am 0,1%

24. Giring Ganesha 0,1%

25. Surya Paloh 0,1%

26. Tito Karnavian 0,1%

27. Nadiem Makarim 0,1%

28. TT/TJ 27,2%

Sementara itu, hasil survei elektabilitas partai politik di Indonesia yang dilakukan Median menunjukan PDIP masih unggul di atas Partai Gerindra.

1. PDIP 19,6%

2. Gerindra 13,5%

3. Demokrat 10,6%

4. Golkar 8,8%

5. PKB 8,6%

6. PKS 6,3%

7. NasDem 4,5%

8. PPP 2,5%

9. PAN 2%

10. PSI 1,5%

11. Gelora 1,4%

12. Perindo 1%

13. Hanura 0,7%

14. Partai Ummat 0,2%

15. Berkarya 0,1%

16. Garuda 0,1%

17. Tidak tahu/tidak jawab 18,6%

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tren Cebong Vs Kampret

Rico Marbun mengatakan, Pemilu 2024 tren cebong versus kampret masih akan hangat. Hal itu bisa terlihat pada situasi politik saat ini, masih banyak orang yang belum bisa move on dari polarisasi yang terbentuk dari pemilu sebelumnya. 

"Pemilih masih belum bisa move on dari tema cebong kampret. Ini terlihat saat satu partai oposisi atau koalisi turun angka elektabilitasnya, umumnya akan ada limpahan suara pada cluster yg sama. Contohnya yg bisa kita lihat dari Partai Demokrat," kata Rico.

Menurut survei Median, Partai Demokrat mengalami peningkatan elektabilitas menggeser Partai Golkar menjadi tiga besar partai teratas jika pemilu digelar hari ini. 

Sisi menarik Pemilu 2024 adalah voters yang sebagian besar adalah anak-anak muda. Artinya, ada dua kemungkinan yang bisa saja terjadi, yaitu angka golput akan meningkat atau jumlah pemilih akan meningkat.

"Memang secara demografis usia voters antara 17- 40 tahun akan sangat besar angkanya. Tapi dari data survei median kita bisa lihat bahwa justru ada kenaikan angka dari perilaku kritis pemilih muda," katanya.

Hal tersebut bisa dilihat dari hasil survei Median yang menunjukan adanya tingkat ketidaksetujuan yang tinggi atas wacana penundaan Pemilu 2024

"Data menunjukkan semakin muda semakin besar jumlah yang tidak setuju pemilu ditunda. Jadi artinya pemilih pemula tidak mau kesempatannya ikut Pemilu 2024 diambil," kata Rico.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.