Sukses

Banyak yang Abai Prokes, Kepala BNPB Suharyanto Kritisi Perhelatan MotoGP Mandalika

Kepala BNPB Suharyanto menyoroti banyak orang yang tidak patuh protokol kesehatan saat perhelatan MotoGP Mandalika.

Liputan6.com, Batam - Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyoroti banyak orang yang tidak patuh protokol kesehatan saat perhelatan MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu. 

"Perhelatan MotoGP Mandalika kemarin, adalah satu tugas berat bagi kami, terutama saat menegakkan protkes," ujarnya, saat berkunjung ke Kantor Pemkot Batam, Kamis (24/3/2022).

Suharyanto menyoroti para penonton MotoGP Mandalika di bangku VIP yang enggan mengenakan masker. Dirinya mengkritisi punya uang lebih dan berpendidikan tidak menjamin orang tersebut patuh terhadap protokol kesehatan.

Diketahui harga tiket VIP MotoGP Mandalika mencapai Rp15 juta untuk bagian Premier Class. Kemudian kelas Deluxe Class dibanderol Rp10 juta selama tiga hari.

"Dengan harga yang segitu, maka kesimpulannya mereka yang berada di bagian VIP bisa dikatakan memiliki uang lebih dan berpendidikan," kata Suharyanto, saat meninjau pelaksanaan Vaksin Travel Line (VTL) bagi wisman di Batam.

Padahal, katanya lagi, penegakan prokes di lokasi sudah dilaksanakan seminggu sebelum perhelatan MotoGP dimulai. Bahkan, para petugas BNPB dan Satgas Covid-19 kerap melaksanakan razia masker dan membagikan masker ke setiap pengunjung.

"Namun saat itu, Satgas tidak bisa berbuat banyak. Kita mau tegur dengan suasana yang sangat ramai begitu juga tampaknya sia-sia," katanya. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Covid-19 Belum Selesai

Suharyanto mengingatkan bahwa saat ini Covid-19 belum sepenuhnya menghilang di Indonesia. Bahkan Kementerian Kesehatan, katanya, telah mengumumkan adanya varian Covid-19 Bravo Aplha II yang telah masuk ke Indonesia.

Meski demikian, dirinya mengakui kasus Covid-19 di Indonesia memang mengalami penurunan, dikarenakan vaksinasi yang terus digencarkan.

"Tapi ingat, turunnya kasus ini bukan berarti kita bebas. Sekali lagi saya ingatkan, tetap tegakkan prokes di lapangan minimal menggunakan masker saat berada di luar rumah," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.