Sukses

Kilang Pertamina Palembang Siap Ekspor MFO Rendah Sulfur ke Singapura

Pertamina Plaju Palembang resmi meluncurkan ekspor perdana MFO Low Sulphur di Jetty (Dermaga) 11 Kilang Pertamina Plaju Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Untuk meningkatkan margin profit, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) mulai mengekspor produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur atau rendah sulfur.

MFO Low Sulphur menjadi penggerak bagi mesin utama kapal, dengan putaran rendah. Bahan bakar kapal laut ramah lingkungan tersebut, akan diekspor perdana ke Singapura di bulan Maret 2022 ini.

Pada hari Jumat (18/3/2022) lalu, Pertamina Plaju Palembang resmi meluncurkan ekspor perdana MFO Low Sulphur di Jetty (Dermaga) 11 Kilang Pertamina Plaju.

General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Edy Januari Utama mengatakan, MFO rendah sulfur tersebut, digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum 0,5 persen.

Hal itu merupakan salah satu langkah inisiasi strategis Kilang Pertamina Plaju Palembang, untuk tetap menjaga laporan laba dan rugi, yang tetap positif pada akhir tahun ini, sebagaimana yang telah dicapai pada 2021 lalu.

“Inisiatif peningkatan produksi MFO LS diproyeksi, akan menyumbang hingga 80 persen dari target inisiatif strategis Kilang Pertamina Plaju tahun 2022, yang disumbang Kilang Pertamina Plaju ke Direktorat Operasi PT KPI,” ujarnya, Senin (21/3/2022).

Menurutnya, langkah product optimization tersebut, menjadi salah satu opsi yang menguntungkan, termasuk salah satu di dalamnya ialah mulai mengekspor produk MFO Low Sulphur.

Hal tersebut, lanjut Edy, merupakan salah satu salah satu inisiatif strategis yang akan mencetak penerimaan paling besar di 2022.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekspor MFO

Dengan kualitas produk yang telah memenuhi standar International Maritime Organization (IMO), produk MFO Low Sulphur 180 centistoke (cSt) tersebut, mampu bersaing untuk memasuki pasar internasional.

“Kita siap berkontribusi dalam keberlangsungan sistem distribusi energi, jasa dan komoditi dalam sektor maritim,” ungkapnya.

Dia mengatakan, Kilang Pertamina Plaju sendiri menargetkan ekspor MFO Low Sulphur 180 cSt sebanyak 200 MB/bulan.

“Ini adalah wujud dari sinergi dan kolaborasi, baik fungsi yang ada di direktorat operasi, maupun seluruh perwira pertiwi Kilang Pertamina Plaju,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Apresiasi Pertamina Palembang

Pejabat sementara (Pjs) VP PPM PT KPI Hendri Agustian mengapresiasi dobrakan inisiatif Kilang Pertamina Plaju. Dia menuturkan, Perwira di Kilang Pertamina Plaju Palembang, memiliki agility yang bagus, terutama di situasi ketidakpastian yang tinggi saat ini.

Dalam keadaan sesulit apapun, dia bangga karena Kilang Pertamina Plaju Palembang masih bisa menemukan peluang untuk dapat meningkatkan margin perusahaan.

“Ini inovasi yang baik, karena walau sedianya Kilang Pertamina Plaju telah memproduksi MFO Low Sulphur, namun hari ini lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya,” ujarnya.

Diakuinya, agility menjadi modal utama perusahaan untuk beradaptasi terhadap tantangan yang mungkin tidak akan semakin mudah. Dia pun yakin, perwira Kilang Pertamina Plaju dapat berperan dalam memajukan perusahaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.