Sukses

Cerita Unik Petugas Vaksinasi Covid-19 di Perkampungan Adat Baduy Lebak

Pusat Kesehatan Masyarakat Cisimeut Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memaksimalkan pelayanan vaksinasi Covid-19 di perkampungan adat Baduy

Liputan6.com, Lebak - Pusat Kesehatan Masyarakat Cisimeut Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memaksimalkan pelayanan vaksinasi di perkampungan adat Baduy dengan cara jemput bola.

"Kami memaksimalkan pelayanan vaksinasi bagi warga Badui, karena cakupan masih rendah, " kata Iton Rustandi, seorang petugas medis khusus di kawasan pemukiman adat Baduy saat dihubungi di Lebak, Minggu, dikutip Antara.

Pelayanan vaksinasi Covid-19 di kawasan pemukiman masyarakat Badui hingga kini masih rendah, sehingga terus diupayakan agar mereka mau menerima program kesehatan itu.

Manfaat vaksinasi itu cukup besar untuk kesehatan karena bisa membangun kekebalan komunal (herd immunity) dan mempercepat Indonesia terbebas COVID-19. Masyarakat semakin banyak divaksinasi maka penyebaran virus yang mematikan semakin kecil.

Karena itu, pihaknya bersama tetua adat tidak henti-hentinya mensosialisasi vaksinasi kepada masyarakat Baduy hingga pelayanan jemput bola ke perkampungan untuk menyukseskan program pemerintah.

Selama ini, kata dia, cakupan realisasi vaksinasi di kawasan pemukiman masyarakat Baduy untuk dosis pertama tercatat 296 orang dan dosis kedua 61 orang.

"Kami berharap warga Badui dapat menjalani vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, " kata Iton.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Kades Kanekes Jaro Saija

Menurut dia, dirinya sebagai petugas medis tentu memiliki tanggung jawab untuk mensukseskan program pemerintah, sehingga setiap hari menempuh perjalanan menuju perkampungan masyarakat adat Badui.

Kondisi pemukiman Badui itu dengan topografi perbukitan dan pegunungan, namun tidak menjadi kendala untuk memberikan pelayanan jemput bola ke posyandu agar masyarakat Badui dapat menjalani vaksinasi.

“Kami terkadang warga Badui yang mau divaksinasi itu antara satu sama tiga orang," katanya menjelaskan.

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan masyarakat Badui berpenduduk 16 ribu jiwa tersebar di 68 perkampungan hingga kini belum semuanya menjalani program vaksinasi.

Pemerintah desa kesulitan untuk mengumpulkan masyarakat Badui untuk mensukseskan vaksinasi, karena kebanyakan mereka tinggal di ladang-ladang tersebar di Kecamatan Bojongmanik, Leuwidamar, Cimarga, Gunungkencana, Sobang, Muncang, Cileles dan Cirinten.

Mereka warga Badui yang tinggal di ladang- ladang bisa pulang ke pemukiman jika ada ritual adat.

"Kami berharap jika ada ritual adat akan menyampaikan imbauan agar warga mau divaksinasi untuk mensukseskan program pemerintah, " katanya.

Sementara itu, Arman (45) warga Badui mengatakan dirinya cukup lega dan bahagia setelah disuntik vaksinasi sehingga bisa berpergian ke mana-mana, karena sudah memiliki sertifikasi vaksin itu. Selain itu juga vaksinasi manfaatnya bisa hidup sehat dan kegiatan ekonomi kembali normal dan banyak kunjungan wisatawan.

"Kami disuntik vaksinasi tidak sakit seperti digigit semut, " kata Arman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.