Sukses

Teror Serentak KKB di Penambangan Emas di Papua, Pertanda Apa?

Kapolres Intan Jaya, Papua, AKBP Abdus Syukur kepada ANTARA, Minggu mengakui adanya serangan dari KKB di beberapa lokasi penambangan emas yang ada di Distrik Baya Biru

Liputan6.com, Intan Jaya - Kelompok kriminal bersenjata (KKB), Minggu pagi sekitar pukul 05.35 WIT melakukan penembakan dan pembakaran di lokasi penambangan di Distrik Baya Biru, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kapolres Intan Jaya AKBP Abdus Syukur kepada ANTARA, Minggu mengakui adanya serangan dari KKB di beberapa lokasi penambangan emas yang ada di Distrik Baya Biru.

Memang ada laporan gangguan keamanan yang dilakukan KKB, namun tidak ada korban jiwa. Dari laporan yang diterima terungkap 15 rumah atau camp pendulang yang dibakar yang tersebar di lokasi 81 dan 45.

Selain tempat penampungan pendulang yang dibakar juga puskesmas dan perumahan guru, kata Abdus seraya mengaku belum dapat mengirim personel ke lokasi karena tidak ada penerbangan langsung ke Baya Biru dari Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai.

Anggota Polres Paniai akan digeser ke Nabire melalui jalan darat dan bila ada penerbangan ke Baya Biru baru akan diterbangkan. Kemungkinan personel baru akan diterbangkan Senin (22/3) ke Baya Biru.

Di Pospol 99 Ndeotadi Baya Biru terdapat sembilan anggota Polres Paniai, karena seorang di antaranya masih berada di Nabire, jelas AKBP Abdus Syukur.

Distrik Baya Biru merupakan salah satu kawasan penambangan emas yang berada di wilayah Kabupaten Paniai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teror KKB Pimpinan Lewis Kogoya di Penambangan Painai

Lewis Kogoya dilaporkan memimpin kelompok bersenjata memimpin serang dan membakar kamp penampungan pendulang yang ada di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, Minggu pagi (20/3).

Kepala Polres Paniai, AKBP Abdus Syukur, kepada ANTARA, Minggu, mengakui, dari laporan yang diterima polisi, pelaku penyerangan yang disertai pembakaran adalah kelompok bersenjata yang dipimpin Kogoya.

Kogoya yang diduga afiliasi kelompok bersenjata Intan Jaya, saat beraksi bersama sembilan anggota kelompoknya membawa berbagai jenis senjata api, di antaranya SS1, Mauser, dan AK-47.

Tercatat 15 rumah yang menjadi penampungan pendulang dibakar serta puskesmas dan perumahan guru. "Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi di lokasi 81 dan 45," kata Syukur.

Ia bilang, anggotanya yang bertugas di Pospol 99 Ndeotadi, Distrik Bayabiru, berjumlah sembilan orang karena seorang di antaranya masih berada di Nabire. Polisi belum dapat mengirim personel ke lokasi karena tidak ada penerbangan langsung ke Baya Biru dari Enarotali, ibukota Kabupaten Paniai.

Anggota Polres Paniai terlebih dahulu akan digeser ke Nabire melalui jalan darat dan akan diterbangkan bila ada penerbangan ke Baya Biru. "Kemungkinan personel baru akan diterbangkan Senin (22/3) ke Baya Biru," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.