Sukses

Rasulullah SAW Sangat Memperhatikan Bulan Sya'ban, Ternyata Ini Alasannya

Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Menurut pengasuh Al Bahjah Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya, Sya’ban adalah bulan yang diperhatikan nabi di saat orang lalai memperhatiikan bulan Rajab dan Ramadan.

Liputan6.com, Denpasar - Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Menurut pengasuh Al Bahjah Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya, Sya’ban adalah bulan yang diperhatikan Nabi di saat orang lalai memperhatikan bulan Rajab dan Ramadan. 

“Nabi Muhammad SAW memperhatikan bulan Sya'ban secara khusus karena dianggap pada waktu itu hamba Allah lupa karena sibuk ibadah di bulan Rajab dan sibuk bulan Ramadan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (15/3/2022). 

Sayyidah Aisyah berkata dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim bahwasanya Nabi Muhammad SAW di bulan Sya’ban berpuasa sampai dia tidak berbuka. Bahkan, pernah suatu ketika di bulan itu Nabi pernah berbuka dan hampir tidak berpuasa.

“Aku tidak melihat baginda Nabi Muhammad SAW menyempurnakan puasa sebulan kecuali bulan Ramadan. Dan aku tidak melihat nabi itu puasa banyak kecuali bulan Sya'ban,” demikian arti hadist tersebut yang disampaikan Buya Yahya.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa penuh di bulan Sya’ban. Ini menunjukkan perhatian Nabi dengan bulan Sya'ban. 

“Mari kita selagi nabi perhatian (dengan) bulan tersebut padahal nabi pahalanya sudah tak kurang, dosa pun tidak ada, tapi beliau semangat puasa di bulan Sya;ban. Ayo kita hidupkan di bulans Sya'ban dengan beribadah, beribadah puasa,” ajak Buya Yahya.

“Khususnya bagi yang punya utang sempurnakan utang-utangnya di bulan Sya'ban karena bulan itu diperhatikan oleh Nabi Muhammad SAW,” sambungnya.

Menurut dia, Sya’ban merupakan bulan persiapan menuju Ramadan agar ibadah di bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah ini bisa maksimal. 

“Ayo kita bersiap siap di bulan Sya'ban,” ajaknya lagi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Malam Nisfu Sya'ban

Dalam bulan Sya’ban ada satu malam yang spesial bagi uymat muslim. Ya, waktu tersebut adalah malam Nisfu Sya’ban. Kata Buya Yahya, Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan kelebihan dari malam tersebut,

“Dalam hadist yang diriwayatkan Sayyidina Muadz bin Jabal, di situ bahwasanya Nabi Muhammad SAW berkata, sesungguhnya Allah SWT melihat setiap saat, Nabi melihat setiap saat Allah melihat hamba-Nya. Jika disebut secara khusus berarti ada pandangan khusus,” jelasnya.

Allah mengetahui semua apa yang terjadi dengan hamba-Nya dan Allah melihat hamba-Nya kapan pun dan di mana pun. Termasuk Allah melihat hamba-Nya di malam Nisfu Sya’ban. Allah melihat khusus kepada hamba-Nya di malam Nisfu Sya'ban.

“Bagaimana cara pandangan Allah kepada hamba-Nya? Ya pandangan khusus. Jadi, kalau pandangan khusus kepada seorang hamba yang berdosa adalah pengampunan. Hamba yang terkasih dengan tambahan rahmat dan berkah. Jika Anda tidak punya dosa berarti dipandang dengan rahmat, ditambah berkah. Kalau punya dosa diampuni,” beber Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Allah Beri Pengampunan

Buya Yahya menjelaskan, Allah akan memberi pengampunan di malam Nisfu Sya’ban kepada semua makhluk-Nya. Akan tetapi, orang yang menyekutukan Allah (musyrik) dan ada rasa benci, dendam, serta permusuhan tidak mendapatkan pengampunan dari Allah. 

“Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita. Ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar. Memohon ampunan kepada Allah. Kita beristighfar sebanyak-banyaknya. Berdamai dengan Allah SWT. Kemudian juga berdamai dengan saudara sanak kerabat,” tuturnya.

Adapun ibadah-ibadah lain tidak ada pesan khusus dari Nabi Muhammad SAW. Tidak ada pesan salat tertentu, tidak ada pesan apapun. 

“Yang jelas malam itu adalah Allah mengampuni hamba-hambaNya. Maka yang sangat sesuai adalah memohon ampun kepada Allah,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.