Sukses

Misteri Keberadaan Kakak Beradik yang Tenggelam di Sungai Tuntang Grobogan

Warga sekitar ada yang mengetahui, kemudian berlari dan berenang menyelamatkan kedua korban yang terbawa arus dan tenggelam hingga masuk ke Sungai Tuntang

Liputan6.com, Grobogan - Tim BPBD Grobogan, Jawa Tengah bersama tim gabungan hingga hari ketiga belum menemukan dua anak korban tenggelam di Sungai Tuntang, kabupaten setempat.

"Upaya pencarian sejak Selasa (8/3) setelah mendapatkan informasi dua korban tenggelam, hingga hari ini (10/3) belum mendapatkan hasil," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih di Grobogan, Kamis, dikutip Antara.

Dalam pencarian korban pada hari ketiga, kata dia, Tim SAR Gabungan dibagi tiga sektor pencarian dengan melibatkan lima unit perahu.

Perahu satu penyisiran dari tempat kejadian perkara (TKP) sampai Baturagung sejauh 5 kilometer. Sedangkan perahu 2 dan 3 menyisir dari Jembatan Gubug hingga Desa Trimulyo sejauh 10 kilometer.

Sementara perahu 4 dan 5 menyisir dari Desa Trimulyo hingga Karangtengah sejauh 15 kilometer. Dengan titik sasaran pinggir sungai dan daerah banjiran Sungai Tuntang.

Hingga pukul 17.30 WIB, kata dia, operasi SAR dihentikan sementara untuk berkumpul di Posko SAR di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Gubug untuk bersiaga melakukan evaluasi dan menyusun rencana operasi pencarian korban tenggelam keesokan harinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi 2 Bocah Tenggelam

Kejadian berawal ketika dua korban bernama Erwin (12) dan Novita (8) dari desa yang sama, Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarata bermain di Sungai Tuntang Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Grobogan pada Selasa (8/3) pukul 08.00 WIB.

Kedua korban tersebut, datang ke Grobogan bersama orangtuanya untuk mengunjungi neneknya yang sedang sakit di Desa Kemiri.

Lantas korban bermain dan berenang bersama teman-temannya yang berjumlah delapan orang di saluran pembuangan yang mengalir ke Sungai Tuntang.

Informasi sejumlah saksi, kedua korban berenang sambil gendong-gendongan. Kemudian kedua korban tenggelam. Teman-teman korban yang mengetahui hal itu berteriak minta tolong.

Warga sekitar ada yang mengetahui, kemudian berlari dan berenang menyelamatkan kedua korban yang terbawa arus hingga masuk ke Sungai Tuntang. Karena arus air Sungai Tuntang cukup deras, korban tidak tertolong.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.