Sukses

Kisah Mariama, Rombong Hijau dan Penataan Tepian Sungai Sambaliung

Pedagang kaki lima di Kabupaten Berau kini sudah memiliki rombong yang cantik seiring dengan penataan kawasan Tepian Sungai Sambaliung.

Liputan6.com, Berau - Mariama menata dagangan di rombong kecil barunya. Warnanya hijau, cukup mencolok dengan latar belakang Sungai Sambaliung yang kuning. Sungai ini membelah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Perempuan paruh baya itu tak menyangka bakal memiliki rombong yang cantik. Tentu saja dengan harapan bisa menarik pembeli lebih banyak.

Dia kini lebih bersemangat sejak PT Berau Coal, perusahaan tambang batubara, ikut menata Tepian Basuli Sambaliung. Kesan kumuh dan kotor sirna, berubah menjadi kawasan yang tertata rapi dan indah.

“Awalnya Saya berdagang di salah satu kantin SMA sampai tahun 2017 memutuskan berhenti dan fokus berjualan di Tepian Sambaliung. Sudah sepuluh tahun lamanya,” kata Mariama saat ditemui di rombongnya, 1 Maret 2022 lalu.

PT Berau Coal memang rutin memberikan bantuan bagi pelaku pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Berau sebagai wujud tanggung jawab perusahaan. Seperti ikut terlibat dalam penataan Tepian Sungai Sambaliung.

Tak hanya Mariama, pedagang kecil lainnya juga kebagian rombong sehingga pedagang kaki lima menjadi lebih tertata dan rapi. Kini Tepian Sungai Sambaliung jadi salah satu tempat wajib dikunjungi jika berkunjung ke kabupaten yang berjuluk Bumi Batiwakkal itu.

Di sela-sela melayani pembeli, Mariama bercerita soal kisahnya bertahan hidup dengan berjualan dengan rombong. Sejak suaminya meninggal, dia harus jadi tulang punggung keluarga dan menghidupi delapan anaknya.

Mariama berdagang sejak tahun 1996, dari era krisis moneter hingga pandemik COVID-19 dilaluinya. Dia pun melihat peluang usaha di Tepian Sungai Sambaliungdan menjadi pedagang pertama di kawasan itu.

Semangat berjualan untuk membiayai anak-anaknya sekolah yang membuatnya tak putus asa.

Sejak subuh Mariama mempersiapkan jualannya, mulai dari nasi kuning, nasi goreng, soto hingga mi rebus dan mi goreng. Aneka es dan minuman botol juga dipajangnya. Buka sejak pukul delapan pagi hingga dua belas malam.

“Alhamdulillah, anak-anak saya semuanya berpendidikan. Ada juga yang sudah sarjana,” paparnya.

Sejak awal hanya ada dua rombong yang didirikan di Tepian Basuli. Milik Mariama dan anaknya. Ia bersyukur akhirnya lokasi tersebut menjadi sentra UMKM.

“Setiap hari ada saja yang beli. Sekarang tambah ramai jadi menambah penghasilan juga,” jelasnya.

Simak juga video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lebih Indah

Mariama mengakui, saat ini pemandangan sepanjang Tepian Basuli di Kelurahan Sambaliung lebih indah dengan adanya bantuan rombong dari PT Berau Coal. Suasana juga jadi lebih nyaman dilihat, karena bentuknya seragam dan berwarna.

Tampilan ini membuat banyak orang terpancing berdagang. Sehingga, semakin banyak orang juga yang tertarik untuk berkunjung ke Tepian Basuli.

Bahkan, rombong sudah diberi izin menetap di tempat. Tetapi, tidak permanen.

“Kalau dulu setelah selesai jualan, rombong tidak boleh ditinggal di tempat. Sepanjang tepian harus bersih lagi. Sekarang, tidak perlu lagi memindah-mindahkan rombong. Tetapi, tetap menjaga kebersihan dan terpenting prokes ketat,” terangnya.

“Yang dulunya sepi pengunjung jadi ramai. Karena lokasi juga masih terjangkau, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Tentunya omzet harian juga bertambah,” sambung Mariana.

Ia pun sangat berterima kasih kepada PT Berau Coal karena telah diberi kepercayaan menerima bantuan rombong tersebut. Mariama bersyukur semakin dipermudah dalam berdagang. Mariana berharap, semakin banyak orang yang dapat merasakan keberadaan perusahaan ini.

“Terima kasih atas kerja sama dan perhatiannya kepada kami para pedagang. Rombong yang diberikan memberi kami banyak kemudahan dalam berdagang. Mudah-mudahan semakin banyak bantuan lainnya,” ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Tingkatkan Ekonomi Warga

4 dari 4 halaman

Fasilitas Prokes

Sementara itu, Community Development Manager PT Berau Coal, Hikmawaty menuturkan, selain bantuan 30 rombong pihaknya juga membantu melengkapi fasilitas prokes bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau dan kelurahan. Seperti, pembagian masker, hand sanitizer, apron, toilet umum hingga tempat sampah.

“kami tentu bersyukur, dukungan rombong UMKM yang kami beri nama Berau Ciptausaha hampir setahun telah berjalan dan  bantuan benar-benar bisa berimpact kepada income masyarakat,” ungkapnya.

Lanjutnya, konsep program pengembangan masyarakat PT Berau Coal juga mendorong untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Memerhatikan dari segi kesehatannya juga.

Untuk itu, ke depan pihaknya akan melakukan pengelolaan limbah yang dihasilkan para pedagang. Seperti, air hasil cucian jangan sampai dibuang ke sungai. Tapi, perlu dinetralisir agar aman saat dibuang ke sungai.

“Dengan berbagai teknologi kualitas air cucian akan dibuat sama dengan air sungai. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu agar jangan sampai potensi wisata menjadi beban lingkungan,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.