Sukses

3 Polisi Kampar Pukuli Remaja Tunanetra, Bagaimana Kejadiannya?

Polres Kampar kembali menjadi perhatian setelah anggota polisi di sana diduga memukul seorang remaja tunanetra.

Liputan6.com, Pekanbaru - Polres Kampar kembali menjadi perhatian. Setelah baliho warga Muhammadiyah meminta Ajun Komisaris Besar Rido Purba dicopot sebagai Kepala Polres Kampar, kini sejumlah anggotanya dikabarkan memukul remaja tunanetra pada Sabtu malam, 26 Februari 2022.

Warga Kabupaten Kampar, Chandra mengaku telah dipukul tiga kali oleh personel Polres. Begitu juga dengan temannya, Rendi, yang disebut mengalami pemukulan hingga enam kali di wajah dan perut. Apa sebab?

Kejadian bermula ketika dua remaja 19 tahun itu menjemput barang di Bangkinang. Keduanya naik sepeda motor Yamaha Mio dari Kecamatan Salo dengan jarah tempuh 15 kilometer.

Pada malam itu, sejumlah personel Polres Kampar berpatroli mengantisipasi balap liar di depan rumah dinas Bupati Kampar, Jalan Ahmad Yani. Keduanya diberhentikan karena tak memakai helm.

Rendi kaget melihat petugas di depannya lalu berusaha kabur dari hadangan personel Polres Kampar. Sepeda motornya disebut menyenggol sepeda motor polisi hingga kaca spion petugas tadi patah.

"Pak polisi tadi marah dan wajah sebelah kiri saya ditampar, lalu perut saya dipukul," kata Rendi.

Chandra yang berada di boncengan tak luput dari amarah petugas. Dia mengaku dipukul tiga kali di bagian kepala, lalu sepeda motor kedua remaja ini dibawa ke Polres untuk ditilang.

Keduanya lalu dijemput orang tua Rendi ke Polres, sementara sepeda motor tinggal dan baru bisa diambil kalau surat-suratnya dibawa ke Polres. Belakangan, barulah polisi yang memukul tadi mengetahui kalau Chandra mengalami masalah penglihatan.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Kapolres

Terkait permasalahan ini, Kapolres Kampar Rido Purba SIK angkat bicara. Rido membantah ada kekerasan fisik oleh anggotanya dan meminta korban membuat laporan polisi jika hal tersebut memang terjadi.

Rido menjelaskan, pada Sabtu malam Tim Tembak Polres Kampar melakukan patroli di seputaran Bangkinang kota. Tujuannya mencegah ll kejahatan dan mengantisipasi balap liar yang kerap dilakukan remaja.

Saat berada di Jalan Ahmad Yani, tim melihat remaja mencurigakan mengendarai Yamaha Mio tanpa plat nomor. Rido menyebut motor tadi dinaiki tiga remaja dan tidak memakai helm.

"Petugas mencoba menghentikan tapi para remaja tadi berusaha melarikan diri dengan menambah kecepatannya," jelas Rido.

Rido menyatakan anggotanya mencurigai remaja tadi sebagai pelaku kejahatan dan berusaha mengejar. Petugas berhasil memepet sepeda motor para remaja tadi tapi mereka tak mau berhenti.

"Bahkan menabrak bagian belakang motor patroli hingga lampu seinnya pecah dan anggota patroli ini hampir terjatuh, namun akhirnya mereka berhasil diamankan," kata Rido.

Saat petugas, tambah Rido, anggotanya menanyakan surat-surat kendaraannya tapi tak bisa ditunjukkan. Lalu mereka tidak dapat menunjukkan sehingga petugas membawa remaja tadi dan sepeda motor ke Polres Kampar untuk ditilang.

"Saat itu petugas melihat salahsatu dari remaja ini yaitu Dedi (Chandra) memiliki masalah dalam penglihatannya, karena pada waktu akan dibawa ke Polres Kampar dia terlihat bingung untuk menaiki sepeda motor," jelas Rido.

"Ketika ditanyakan kepada temannya, disampaikan mereka bahwa Dedi memang mengalami masalah penglihatan sejak lahir," sebut Rido.

3 dari 3 halaman

Minta Buat Laporan Polisi

Rido menegaskan tidak ada pemukulan. Dia menyatakan anggotanya hanya memberikan pengarahan kepada remaja tadi agar tidak melanggar aturan atau berbuat kejahatan.

"Hingga saat ini dari pihak remaja yang telah ditilang belum ada datang ke Polres Kampar untuk mengurus kendaraannya dengan membawa surat-surat kendaraan," jelas Rido.

Terkait pengakuan pemukulan, Rido mempersilahkan para remaja tadi melapor ke Polres. Rido berjanji akan melakukan visum untuk memastikan kebenarannya.

"Selain itu saya juga sudah perintahkan Propam Polres melakukan investigasi terkait isu pemukulan oleh anggota Polres Kampar," kata Rido.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.