Sukses

Terisolasi Longsor, Ratusan Warga Terdampak Gempa Pasaman Barat Kekurangan Bantuan

Kondisi jalan saat ini terdapat longsor di 11 titik di Rimbo kejahatan Nagari Kajai.

Liputan6.com, Pasamn Barat - Memasuki hari ketujuh pascagempa Pasaman Barat, Sumatera Barat yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022, masih ada korban terdampak yang kekurangan bantuan.

Seperti di daerah Bateh Samuik Jorong Tombang Nagari Sinuruik Kecamatan Talamau, bantuan yang tiba di sana masih minim. Hal ini juga disebabkan terputusnya jalan menuju Nagari Sinuruik akibat longsor yang melanda di Nagari Kajai.

Salah seorang relawan yang sudah sampai di Nagari Sinuruik, Ari mengatakan kondisi jalan saat ini terdapat longsor di 11 titik di Rimbo kejahatan Nagari Kajai, Pasaman Barat.

"Meskipun jalan alternatif dari Kajai menuju Simpang Timbo Abu sudah bisa dilalui tetapi hal tersebut bisa digunakan mobil double gardan dan motor trail," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (3/3/2022).

Jalur alternatif itu dalam kondisi normal, jarak antara kantor bupati (Posko Utama) ke Bateh Samuik 35 kilo meter dengan jalur berliku dan tanjakan.

Kebutuhan yang diperlukan warga Bateh Samuik, lanjut Ari antara lain, tenda, sembako, obat-obatan, selimut, susu bayi serta perlengkapan bayi. Di lokasi itu ada sekitar 50 KK yang membutuhkan bantuan.

Warga setempat berharap bantuan dari pemda serta pihak lainnya lainnya segera datang, karena stok kebutuhan sehari-hari mereka sudah menipis untuk beberapa hari ke depan.

Di Pasaman Barat, untuk data sementara terdapat 11.145 warga yang mengungsi akibat gempa yang tersebar di sejumlah titik.

 

Saksikan juga Video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Banjir dan Longsor

Sebelumnya Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Pasaman Barat, Letkol Kav Hery Bakty mengatakan hujan yang mengguyur pada Senin (28/2/2022) sore mengakibatkan terjadinya bencana longsor di Nagari Kajai.

Nagari Kajai merupakan salah satu daerah paling terdampak gempa magnitudo 6,1 beberapa hari lalu. Longsor tersebut juga mengakibatkan terhambatnya pendistribusian bantuan kepada warga yang terdampak gempa, sebab akses jalan Simpang Empat-Talu putus.

"Selain karena material yang memenuhi jalan, terhambatnya pendistribusian bantuan disebabkan oleh salah satu titik longsor menyebabkan badan jalan terban," ujarnya.

Untuk akses jalan saat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua, sementara untuk roda empat tidak bisa dilalui. Tim gabungan berencana akan membangun jalan darurat untuk akses sementara.

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan banjir dan longsor susulan karena kontur tanah masih rawan," jelas Hery.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.