Sukses

24 Bangunan Sekolah Rusak Akibat Gempa Pasaman Barat

Sebanyak 24 bangunan sekolah di Kabupaten Pasaman Barat rusak akibat gempa bumi Magnitudo 6,1.

Liputan6.com, Pasaman Barat - Sebanyak 24 bangunan sekolah di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat rusak akibat gempa bumi magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pasaman Barat, Agusli mengatakan 24 bangunan sekolah itu terdiri dari SMP, SD dan TK.

"Iya ada yang rusak ringan, sedang hingga berat," katanya, Kamis (3/3/2022).

Ia menyebut 24 bangunan sekolah itu, 15 di antaranya ialah bangunan SD dari total 26 SD yang ada di Pasaman Barat. Kemudian tiga gedung Sekolah juga terdampak di Pasaman Barat, dari total lima SMP yang ada.

"Pada tingkat SMP, ada 11 ruang kelas yang rusak, satu ruang perpustakaan, satu ruang laboratorium, dan satu pagar sekolah," ujarnya.

Kemudian, enam TK dan PAUD juga dilaporkan rusak akibat gempa, dari total 13 TK dan PAUD. Dari semua bangunan sekolah yang rusak, lanjut dia, terbanyak sekolah yang ada di Kecamatan Talamau.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada Potensi Bencana Lanjutan

Sebelumnya Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan terkait potensi banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah di Pasaman Barat.

Menurutnya masyarakat tak perlu khawatir lagi soal gempa, pihaknya juga menyarankan pemerintah daerah agar melakukan pendataan mana rumah warga yang masih kokoh dan layak huni dan mana yang tidak.

"Bagi masyarakat yang rumahnya masih layak huni dan saat ini masih di pengungsian, tidak apa-apa untuk kembali ke rumah," ujarnya.

Namun, yang perlu diwaspadai saat ini adalah potensi banjir bandang, akibat longsoran yang terjadi di hulu. Longsoran itu akan menjadi banjir bandang jika terjadi hujan lebat, kemudian material terbawa air melalui lembah-lembah.

Rumah warga yang berada di dekat anak-anak sungai maupun lembah, lanjut Dwikorita, memang harus mewaspadai hal ini. Untuk itu ia menyarankan pemerintah daerah melakukan pendataan.

"Jadi sekarang yang dikhawatirkan bukan lagi gempa susulan karena kami mencatat kekuatannya melemah, namun banjir bandang perlu menjadi kewaspadaan," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.