Sukses

Momen Jokowi Terkesan dan Minta Naskah Khotbah Jumat dari Khatib di Palu

Sebuah naskah khotbah dari khatib diminta dan dibawa oleh Presiden Jokowi usai orang nomor satu di Indonesia itu melaksanakan Salat Jumat di masjid area Bandara Sis Aljufri Palu, Jumat (25/2/2022). Apa isinya?

Liputan6.com, Palu - Sebuah naskah khotbah dari khatib diminta dan dibawa oleh Presiden Jokowi usai orang nomor satu di Indonesia itu melaksanakan salat Jumat di masjid area Bandara Sis Aljufri Palu, Jumat (25/2/2022).

Momen Jokowi yang meminta lalu membawa naskah khotbah Salat Jumat itu terjadi di Masjid Al Muqarrabin yang ada di kompleks Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu. Saat itu presiden melaksanakan salat di masjid itu usai kembali dari kunjungan kerjanya di Poso. Selain presiden ada juga beberapa menteri dan pejabat daerah Sulawesi Tengah yang juga jumatan di masjid itu.

Bertindak sebagai khatib saat itu adalah Ketua MUI Kota Palu, Profesor Zainal Abidin yang menuliskan sebagian materi khotbahnya pada 2 lembar kertas. Ibadah salat Jumat siang itupun berjalan seperti biasanya.

Namun sebelum meninggalkan masjid Presiden Jokowi menghampiri sang khatib dan meminta lembar naskah khotbah yang ditulis tangan itu.

Ternyata, Jokowi terkesan dan memuji khotbah jumat itu. Sang khatib, Prof Zainal menceritakan saat itu presiden langsung yang menghampirinya dan meminta kertas catatan khotbah.

"Di samping saya ada gubernur, wali kota, menteri, dan pejabat lainnya, lalu tiba-tiba beliau bilang bagus khotbahnya, mana konsepnya (catatan khotbah),” Prof Zainal Abidin menceritakan, Minggu (27/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Khotbah Sejuk tentang Keberagaman

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah itu bilang khotbah yang disampaikannya di depan presiden dan jemaah lainnya itu berisikan tauladan Nabi Muhammad dan ajarannya tentang Islam yang damai yang relevan dengan kehidupan berbangsa di Indonesia yang penuh dengan keberagaman.

"Dalam satu pemahaman kita berbeda pengalaman, dalam satu pengalaman kita berbeda penghayatan, dalan satu penghayatan kita berbeda keikhlasan, dan dalam satu keikhlasan kita rawat kebinekaan untuk memantapkan kebersamaan," Prof Zainal menyebut sebagian dari materi khotbahnya.

Di bagian akhir materi khotbah pada Jumat itu, Zainal mengingatkan para jemaah akan indahnya perbedaan jika disikapi dengan damai dan saling menghormati.

"Biarlah ada perbedaan keyakinan, semua tumbuh subur. Sebab yang kita cari adalah rahmat dan kasih tuhan. Jika sulit menghormati agama orang lain, maka alasan yang tepat adalah bahwa dia adalah ciptaan tuhan," cerita Prof Zainal mengakhiri khotbahnya Jumat itu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.