Sukses

Ratusan Pengungsi Korban Gempa Pasaman Barat 6,2 Berdatangan ke Kantor Bupati

Ratusan pengungsi korban gempa magnitudo 6,2 Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022) mulai berdatangan ke kantor bupati untuk mengungsi.

Liputan6.com, Pasaman Barat - Ratusan pengungsi korban gempa magnitudo 6,2 Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022) mulai berdatangan ke kantor bupati setempat untuk mengungsi.

Mereka mengaku harus mengungsi ke kantor bupati karena kondisi di rumahnya tidak memungkinkan untuk ditinggali. Selain karena belum adanya tenda pengungsian, masyarakat korban gempa juga memgaku belum mendapatkan makanan.

"Kami dari gempa tadi sibuk mencari tempat untuk mengungsi, rumah kami hancur rata dengan tanah," kata salah seorang pengungsi, Et (60) yang datang ke kantor bupati dengan menumpang mobil truk.

Ia mengaku rombongannya yang terdiri dari orang-orang sekitar rumah sudah berkeliling mencari tempat mengungsi. Namun, akhirnya memilih mengungsi di kantor bupati karena tempat lain tidak memungkinkan.

Pengungsi lainnya Endi (28) mengatakan rumahnya di daerah Kajai Kecamatan Talamau juga rusak parah akibat gempa bumi sehingga malam ini harus mengungsi.

"Tidak bisa ditinggali lagi rumah kami, tenda juga belum ada," ujarnya.

Sementara pantauan Liputan6.com di kantor bupati Pasaman Barat ratusan pengungsi memenuhi halaman kantor bupati. Di lokasi juga ada wakil bupati memantau kondisi.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa Magnitudo 6,2

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo (M) 6,2 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat pukul 8.39 WIB. Guncangan gempa terasa hingga sejumlah kabupaten dan kota lainnya di provinsi ini seperti Padang, Limapuluh Kota, Agam, dan Padang Panjang.

Informasi dari Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, gempa berpusat di 17 kilo meter timur laut Pasaman Barat, 20 kilo meter barat laut Pasaman Barat, 51 kilo meter Agam, dan 141 kilo meter barat Padang.

Salah seorang warga Ganting, Randy mengatakan gempa terasa cukup kuat, dan membuat panik sehingga berlarian ke luar rumah.

"Iya panik, langsung lari ke luar rumah," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (25/2/2022).

Sebelum guncangan gempa magnitudo 6,2 tersebut, gempa juga terjadi di Pasaman Barat dengan kekuatan magnitudo 5,2 pukul 08.35 WIB, atau empat menit sebelum gempa kedua.

"Gempa terasa dua kali, yang kedua lebih besar dan sampai berbunyi di dalam rumah karena getarannya," ujar Randy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.