Sukses

Dukung BBIBWI Sulsel 2022, BNI Wilayah Makassar Kembangkan Berbagai Sektor UMKM

Salah satu upaya yang dilakukan Kanwil BNI 07 Makassar adalah mengembangkan para UMKM tenun sutra Sengkang, Kabupaten Wajo.

Liputan6.com, Makassar - Kantor Wilayah BNI 07 Makassar turut serta mendukung kegiatan Bangga Buatan Indonesia-Bangga Wisata Indonesia Sulawesi Selatan 2022 (BBIBWI Sulsel 2022) yang diluncurkan di Anjungan Pantai Losari pada Kamis (24/2/2022).

Kepala Kanwil BNI 07 Makassar, Hadi Santoso mengatakan bahwa salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh BNI adalah dengan melakukan pengembangan pada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di wilayah kerja Kanwil BNI 07 Makassar.

"Dalam rangka support kegiatan Bangga Buatan Indonesia ini BNI turut serta dalam pengembangan UMKM khususnya yang berbasis lokal," kata Hadi Santoso kepada wartawan di sela kegiatan pelacuran BBIBWI Sulsel 2022, Kamis (24/2/2022).

Hadi menjelaskan salah satu upaya yang telah dilakukan oleh BNI adalah mengembangkan sejumlah industri lokal di Sulsel. Industri-industri lokal itu dipilah berdasarkan klaster produknya.

"Sebagai contoh di Sengkang kita buat klaster industri tenun yang kita namakan Kampung Tenun BNI," sebutnya.

Kota Sengkang yang berada di Kabupaten Wajo memang sejak dulu dikenal sebagai penghasil tenun sutra terbaik dari Tanah Bugis. BNI pun memberikan berbagai masukan dan kegiatan positif kepada para penenun sutra di Sengkang.

"Di situ kita kembangkan mulai dari pola pembinaan kepada penenun sampai kepada pola hasil akhir desainnya," jelas Hadi.

Tak tanggung-tanggung, Kanwil BNI 07 Makassar bahkan menyiapkan program regenerasi bagi para penenun sutra Sengkang. Apalagi dewasa ini para penenun memang didominasi oleh orang-orang yang sudah tua.

"Jadi pola regenerasinya kita bantu, anak-anak muda di sana kita latih bagaimana memberikan pewarnaan yang bagus," jelasnya.

Hadi menjelaskan bahwa pihaknya juga membantu para penenun muda agar lebih inovatif dalam membuat desain tenun sutra khas Sengkang tanpa meninggalkan pola tradisional yang ada. Hal itu dilakukan agar kain tenun sutra Sengkang dapat lebih diterima oleh pasar hingga ke mancanegara.

"Kita bahkan mendatangkan desainer dari Jakarta beberapa waktu lalu untuk. Alhamdulillah sekarang tenun-tenun kita itu sudah mulai dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga sudah bisa dipasarkan hingga ke mancanegara," paparnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan untuk Eksportir

Tidak hanya bagi para pelaku UMKM di Sulsel, Hadi Santoso mengaku bahwa selama ini Kanwil BNI 07 Makassar juga telah melakukan berbagai upaya dalam pengembangan para pelaku ekspor.

"Selanjutnya kita juga fokus pada sektor-sektor UMKM yang berorientasi ekspor atau yang mendukung program-program ekspor," ucapnya.

Salah satu program yang dicanangkan oleh Kanwil BNI 07 Makassar adalah Ekspora. Di mana program itu memberikan berbagai kemudahan akses kepada para pelaku ekspor mulai dari permodalan, pelatihan hingga mencari pembeli di luar negeri.

"Program kita itu bernama Ekspora, yang mana memberikan kemudahan bagi UMKM maupun eksportir-eksportir yang ada melakukan ekspor. Mulai dari pendampingan, termasuk pendampingan permodalannya dan pendampingan pelatihannya hingga pendampingan dalam rangka mencari partner di luar negeri," jelasnya.

Hadi pun meminta agar para pelaku ekspor di Sulsel tak perlu khawatir persoalan modal usahanya. Bagi Hadi, perkara utama bagi para pelaku ekspor dan UMKM saat ini adalah kemauan untuk terus berkembang dan berusaha.

"Justru sebenarnya bagi kami persoalan modal ini adalah hal nomor dua ya. Yang lebih penting adalah bagaimana kemauannya teman-teman UMKM. Mereka harus punya kemauan yang kuat untuk belajar dan berkembang, maka permodalan akan mengikuti," ungkap dia.

Totalitas Kanwil BNI 07 Makassar dalam membantu para eksportir pun tak tanggung-tanggung. Hadi mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan segala bantuan dan kemudahan bagi para pelaku ekspor yang mau berkembang dan berusaha.

"Kita bahkan akan bantu juga mencari pasar, kita ajari bagaimana mengemas produk agar laku di pasaran. Itulah yang lebih penting. Sekarang, persoalan permodalan sudah sangat mudah. Banyak sekali pola pembinaan pembiayaan mulai dari super mikro, mikro sampai dengan KUR, ini sudah sangat mudah sekali," dia memungkasi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.