Sukses

Seluk Beluk Pneumonia, Ini Risiko dan Pencegahannya

Menurut dokter spesialis anak konsultan RS Siloam Dhirga Surya Medan Olga Rasiyanti, anak-anak berisiko terkena pneumonia karena sejumlah faktor

Liputan6.com, Medan - Infeksi paru atau pneumonia bisa mengancam siapa pun, terutama bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun. Mikroorganisme yang menjadi penyebab pneumonia ada beberapa jenis, seperti influenza, corona, dan sejumlah bakteri.

Menurut dokter spesialis anak konsultan RS Siloam Dhirga Surya Medan Olga Rasiyanti, anak-anak berisiko terkena pneumonia karena sejumlah faktor, antara lain, tidak mendapatkan ASI dan malnutrisi atau kurang gizi, infeksi tertentu seperti HIV dan campak, imunisasi kurang lengkap, dan faktor lahir prematur.

“"Intens terpapar debu atau asap rokok termasuk faktor resiko yang patut diwaspadai orang tua. Hal ini disebabkan pemukiman yang padat dan rentan polusi udara," ujar Olga Rasiyanti melalui edukasi bincang sehat pada platform Zoom yang diselenggarakan Manajemen RS Siloam Dhirga Surya Medan, Jumat (18/2/2022).

Sementara, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Dhirga Surya Medan Ryki M Sihombing mengingatkan pentingnya pencegahan infeksi paru pada lansia melalui vaksinasi. Faktor individu, lingkungan serta gaya hidup yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.

Penyakit pneumokokus dapat berakibat gagal nafas, sepsis, abses paru, dan bahkan mengakibatkan perburukan kondisi medis pada penderita penyakit bawaan, seperti, asma, PPOK, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

“Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin Pneumokokus PCV dapat diberikan untuk melindungi dewasa di atas 50 tahun,” ucapnya.

Penyakit pneumokokus merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan vaksin dapat diberikan bersamaan dengan vaksin influenza yang akan merangsang sistem imun dan akan menghasilkan antibodi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.