Sukses

Harimau Terkam Manusia di Habitatnya, Akankah Terusir?

BBKSDA Riau menyatakan lokasi harimau terkam penebang kayu di Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kantong harimau sumatra yang masuk ke kawasan koservasi Kerumutan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau belum menentukan langkah pasti terkait konflik harimau sumatra dengan manusia di sebuah hutan tanaman industri di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebelumnya, seorang pekerja meninggal dunia karena diterkam si Datuk Belang.

Lokasi kejadian sudah dinyatakan BBKSDA Riau adalah habitat harimau sumatra. Lokasi di Kecamatan Sungai Gaung itu masuk kantong harimau sumatra Kerumutan dan merupakan wilayah jelajahnya.

Kepala Teknis BBKSDA Riau Mahfud menyebut petugas akan memasang camera trap atau jebak di lokasi kejadian. Tujuannya untuk memastikan berapa individu harimau di lokasi.

Pemasangan kamera juga bertujuan mengidentifikasi individu yang telah menyerang manusia. Pasalnya, di lokasi diduga ada sejumlah harimau.

"Kalau nanti ada langkah evakuasi jangan sampai salah, jangan harimau yang tidak menyerang yang dievakuasi," kata Mahfud.

Langkah evakuasi merupakan jalan terakhir yang biasa ditempuh BBKSDA mengakhiri konflik. Biasanya dilakukan kalau terjadi serangan lagi sehingga harimau akan dipindah ke lokasi lain.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harimau di Lahan Konsesi

Di sisi lain, Mahfud mengakui kantong harimau sumatra Kerumutan ada di dekat sejumlah wilayah perusahaan pemegang konsesi. Oleh karena itu, perusahaan diminta tidak membuka lahan seluruhnya.

"Perusahaan diminta menyisakan hutan untuk perlindungan harimau," ucap Mahfud.

Menurut Mahfud, harimau sumatra punya wilayah jelajah cukup luas. Bisa saja harimau keluar dari kantong atau habitatnya karena berdekatan dengan konsesi untuk mencari makan.

Persoalan di Riau selama ini, harimau sering kehilangan pakan. Hutan yang dulunya menjadi habitat diberikan izin oleh negara untuk dijadikan hutan tanaman industri.

Hutan yang menjadi habitat harimau juga selalu dirambah oleh sejumlah orang. Setelah itu, dibuat perkebunan dan membuat pemukiman di daerah yang menjadi habitat satwa liar.

Harimau tak jarang kekurangan pakan karena sejumlah orang yang membuat perkebunan juga berburu hewan yang biasa dimakan harimau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.