Sukses

Pelaku Curanmor di Tasikmalaya Tewas Jadi Korban Main Hakim Sendiri

Aksinya tepergok, pencuri sepeda motor di Tasikmalaya meninggal dunia usai jadi bulan-bulanan warga yang marah.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Nyawa HS, pelaku pencurian sepeda motor asal Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia usai jadi bulan-bulanan warga yang marah.

HS dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya, Rabu (2/2/2022), dengan sejumlah luka di tubuhnya.

"Kita menemukan pelaku nya sudah diamankan oleh warga dalam keadaan kondisi terluka," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, di kantornya Rabu (2/2/2022)

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dari para saksi, korban HS sekaligus tersangka curanmor itu, berhasil dipergoki warga saat tengah melancarkan aksinya.

Saat itu HS mencoba mencuri sepeda motor milik Hardianto (39) warga Kandangsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Salawu, yang terparkir di dalam terasnya.

"Mengetahui motornya dicuri, korban Hardianto langsung mengejar pelaku, gunakan kendaraan roda empat," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Bulan-bulanan Massa

Nahas, akibat tidak kunjung berhenti, korban pencurian akhirnya menginjak pedal gas kendaraannya lebih dalam hingga tersangka tersungkur di Jalan Raya Salawu.

"Aksi masa terjadi usai pelaku tersungkur bersama motor curian," kata dia.

Dalam kondisi itu, warga sekitar ikut menghakimi tersangka HS hingga mengalami sejumlah luka pada tubuhnya. "Setelah dilakukan identifikasi yang bersangkutan atas nama Hermawan Setiawan atau HS warga Kecamatan Cipatujah, ujar dia.

Saat ini jasad pelaku masih berada di kamar mayat RSUD SMC. Anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait dugaan tindak pidana pencurian tersebut.

"Kami masih meminta keterangan saksi-saksi," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.