Sukses

Nasib Satu Desa di Gorontalo Tertipu Investasi Bodong Berjemaah

Investasi bodong Foreign Exchange (Forex) yang hingga kini masih menjadi persoalan serius masyarakat.

Liputan6.com, Gorontalo - Investasi Foreign Exchange (Forex) hingga kini masih menjadi persoalan serius masyarakat Gorontalo. Bahkan masyarakat awam pun ikut nimbrung di investasi yang belum diketahui kebenarannya itu.

Seperti halnya yang terjadi di Desa Karangetang Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Di desa ini kurang lebih 95 persen warganya ikut investasi bodong yang kini ditangani Polda Gorontalo.

Kepala Desa Karangetang, Nahemya Bawole membenarkan hal itu, jika saat ini 95 persen warga ikut investasi Forex. Bahkan semuanya mengaku rugi dan menjadi korban investasi tersebut.

Dirinya mengaku, jika warganya tertarik ikut investasi bodong itu lantaran banyak aparat penegak hukum yang ikut. Alhasil, warga yang merasa rugi meminta agar oknum polisi juga ikut dihukum.

“Yang mengajak kan bukan rakyat biasa. Jadi rakyat akan begitu percaya, karena ini oknum penegak hukum jadi mereka ikuti saja," kata Nahemya

"Yang paling membuat warga percaya adalah mereka mengatakan bahwa itu tidak akan bermasalah,” tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Pemerintah Bertindak

Ia mengatakan, beberapa minggu terakhir ini dirinya telah banyak menerima aduan warga. Warga menuntut agar modal mereka dikembalikan.

“Cuman satu yang diminta oleh rakyat ini, kalaupun ada jaminan uang mereka kembali. Itu yang diminta,” Ujar dia

Dia menyampaikan, persoalan tidak hanya terjadi di desanya, ada juga di desa-desa lain. Untuk menjaga ketertiban masyarakat umum, dirinya memaksimalkan koordinasi antar-kepala desa dalam menciptakan kondisi tetap aman.

“Saya berharap agar pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam persoalan tersebut,” ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.