Sukses

Gorontalo Kembali Usulkan Aloei Saboe sebagai Pahlawan Nasional, Siapa Dia?

Sempat tidak terpilih, Aloei Saboe kembali diusulkan sebagai Pahlawan Nasional dari Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Meski sempat tidak terpilih, Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) kembali mengusulkan beberapa nama untuk dijadikan Pahlawan Nasional.

Salah satunya adalah Aloei Saboe. Nama Aloei Saboe pernah masuk dalam delapan besar tokoh yang diusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk memperoleh gelar Pahlawan Nasional.

"Dari delapan tokoh itu, dipilih hanya empat orang untuk menjadi Pahlawan Nasional," kata Wakil Gubernur Idris Rahim.

Sebab, keputusan itu merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, sesuai amanat undang-undang, daerah dapat mengusulkan kembali pahlawan itu pada tahun berikutnya.

Menurutnya, pemerintah Gorontalo akan mengusulkan kembali Aloei Saboe sebagai Pahlawan Nasional. Jasanya untuk kemerdekaan Gorontalo sangatlah besar dan patut dihargai.

Aloei Saboe merupakan seorang dokter pejuang yang tidak hanya berjasa dalam bidang kesehatan, tetapi juga turut andil dalam berbagai upaya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda.

"Kami tidak akan lelah untuk berjuang menjadikan Aloei Saboe sebagai pahlawan nasional," tuturnya.

Tidak hanya itu, pemerintah bersama TP2GD Gorontalo akan mengusulkan dua nama sekaligus untuk menjadi pahlawan nasional. Selain Aloei Saboe, tokoh lainnya yang akan diusulkan adalah Hans Bague Jassin atau yang lebih dikenal dengan HB Jassin.

"Dinas Sosial Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango mengusulkan satu nama yaitu bapak HB Jassin. Keduanya akan kita usulkan menjadi pahlawan nasional tahun ini," jelasnya.

Terkait pengusulan pahlawan nasional itu, Wagub Idris Rahim menginstruksikan TP2GD bersama Dinas Sosial Provinsi Gorontalo untuk segera menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan. Khusus untuk Aloei Saboe, dokumen dan semua persyaratan administrasinya sudah lengkap, menggunakan hasil yang sudah dikaji dan dikumpulkan pada tahun 2021.

"Untuk HB. Jassin kekurangan yang harus segera kita lengkapi adalah biografinya serta pelaksanaan seminar nasional. Kita berpacu dengan waktu karena batas akhir pengusulan pada 31 Maret 2022. Sehingga itu untuk dokumen Pak HB Jassin ini saya minta dalam waktu dua minggu sudah selesai," ia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.