Sukses

Kick Off Booster Vaksinasi DIY Targetkan 472.800 Lansia

Kick Off Booster Vaksinasi DIY telah dimulai. DIY menggelar Kick Off Booster Vaksinasi karena target vaksinasi sudah terpenuhi sesuai target nasional. Namun, kali ini Kick Off Booster Vaksinasi DIY menargetkan lansia dan tenaga kependidikan.

Liputan6.com, Yogyakarta Kick off booster vaksinasi di  JEC, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kamis (13/01) dengan target 472.800 lansia di DIY. Wagub DIY KGPAA Paku Alam X  menjelaskan, booster vaksinasi ini diprioritaskan untuk lansia terutama dengan komorbid untuk mengurangi resiko fatal paparan Covid -19.

“Hari ini kita kick off vaksinasi untuk lansia di DIY. Kita juga menyertakan teman-teman ASN untuk di booster, tapi prioritas tetap lansia dan yang komorbid.  Beberapa kali teleconference dengan Jakarta memang varian yang baru ini lebih banyak yang beresiko bagi yang lansia dan komorbid,” jelas Sri Paduka Kamis (13/01).

Sri Paduka mengatakan saat ini pemberian vaksinasi baik dosis pertama dan kedua di DIY telah mencapai angka 98%. Angka ini menjadikan DIY berada di ranking 3 nasional dengan capaian vaksinasi terbaik.  

Menurut Sri Paduka tetap memprioritaskan vaksinasi bagi mereka yang sama sekali belum divaksinasi. Pembajun Setyaningastutie membenarkan apa yang disampaikan Wagub DIY tersebut.

“Untuk yang basicnya AstraZeneca, Insya Allah minggu depan booster kita lakukan karena itu hanya bisa pakai Moderna yang levelnya agak beda tapi heterolog. Cuma itu yang direkomendasikan,” jelas Pembajun.

Saat ini memang booster diprioritaskan untuk lansia dan mereka yang ber komorbid. Juga untuk ASN guru dan tenaga kependidikan. Namun  peserta dibatasi pada penerima vaksin dosis 1 dan 2 jenis Sinovac.

Setelah lansia dan ASN/Tenaga Pendidikan, program ini akan dilanjutkan dengan masyarakat umum. Pemberian booster vaksinasi ini gratis sesuai dengan imbauan pemerintah pusat.

Namun yang menjadi catatan, tidak seperti vaksinasi sebelumnya, booster ini hanya bisa diberikan melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Pemerintah.

“Fasyankes Pemerintah itu kan terbatas, maka boleh pasien booster dengan Fasyankes yang lain tetapi dengan monitor atau koordinasi oleh Fasyankes pemerintah. Misalnya ada pihak ketiga mau melakukan pelayanan, silahkan tapi harus tetap koordinasi dengan pemerintah. Intinya itu tidak boleh lagi sendiri,” katanya.

Menurut Pembajun kick off ini akan berlangsung selama 3 hari, dari 13/01 hingga 15/01 dengan target 5000 peserta. Perhari, Pembajun mematok target 1.500, dan berharap bisa melampaui target.

Ditanya lebih lanjut mengapa ASN menjadi salah satu yang ditargetkan, selain karena tentunya merupakan pelayanan publik, juga pengkoordiniran lebih mudah dilakukan. Mengingat DIY memiliki vaksin jenis AstraZeneca yang harus habis pada akhir Januari ini.

“Ada sekitar 13000 ASN Tendik yang kita prioritaskan. Ketersediaan vaksin sampai akhir bulan ini aman untuk lansia dan ASN ini. Tapi memang kita minta yang primernya Sinovac dulu untuk diprioritaskan. Aztra bulan depan,” ungkap Pembajun.

Simak video pilihan berikut

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.