Sukses

Cadangan Beras Kebencanaan Garut Hanya 472 Ton, Kok Malah Berkurang ?

Pemda Garut tiap tahun menyediakan beras kebencanaan yang diperuntukan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam di Garut.

Liputan6.com, Garut - Dinas Ketahanan Pangan ( DKP) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalokasi anggaran cadangan beras korban bencana tahun 2022 hingga 427,5 ton, angka ini berkurang dibanding pasokan tahun lalu sebesar 500 ton.

“Memang ada penyesuaian anggaran dengan tahun kemarin, terutama akibat pandemi Covid-19,” ujar Kepala Kepala Dinas Ketahanan Pangan Garut Haeruman, Rabu (12/1/2022).

Menurutnya, penyediaan beras kebencanaan sengaja disediakan pemda Garut setiap tahunnya yang diperuntukan membantu masyarakat di daerah terdampak bencana alam di Garut.

“Setiap tahun kami menyediakan stok beras itu sesuai dengan intruksi bapak bupati,” kata dia.

Tahun ini total beras yang dianggarkan mencapai 427,5 ton, angka itu mengalami penurunan dibanding cadangan tahun lalu yang berada di angka 500 ton.

“Tahun lalu juga kami memiliki sisa 80 ton, itu biasanya diberikan jika ada bencana alam yang terjadi di awal-awal tahun misal Januari-Februari,” kata dia.

Upaya itu terpaksa ditempuh Pemda Garut, untuk mensiasati kebutuhan warga terdampak bencana alam, terutama yang terjadi saat pos anggaran tahun berjalan belum bisa digunakan oleh pemda Garut.

“Memang setiap tahun pun seperti itu jadi ada yang kami alokasikan untuk tahun berikutnya,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penambahan Jumlah Lumbung Pangan

Selain pengalokasian beras kebencanaan, untuk memperkuat ketersediaan pangan di masyarakat, tahun ini DKP telah mengalokasi penambahan jumlah lumbung pangan.

“Ada dua anggaran yang kami gunakan tahun ini baik DAK (Dana Alokasi Khusus) ataupun DAU (Dana Alokasi Umum),” ujar dia.

Untuk pembangunan lumbung pangan yang berasal dari DAU berada di Desa Talagajaya, kecamatan Banyawarngi, sementara yang berasal dari DAK berada di Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet.

Desa Sinarjaya, Kecamatan Bungbulang, serta Desa Karangsari Kecamatan Pakenjeng. “Semua alokasi termasuk wilayah sudah ditentukan oleh pusat, kami hanya melakukan pendataan,” ujar dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.