Sukses

Unik, Uskup Manado Pimpin Misa dengan Bahasa Tombulu Minahasa

Tombulu merupakan salah satu sub etnis Minahasa yang bermukim di kawasan Kota Tomohon, serta Minahasa bagian Barat. Selain Tombulu, sub etnis lainnya adalah Toulour, Tountemboan, Tonsea, dan Tonsawang.

Liputan6.com, Manado - Perayaan misa dalam liturgi gereja Katolik di Indonesia umumnya menggunakan Bahasa Indonesia. Pada momen tertentu misa bisa juga menggunakan bahasa Latin. Namun, di Tomohon, Sulut, ibadah umat Katolik menggunakan Bahasa Tombulu, Minahasa.

Adalah Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC yang memimpin misa berbahasa Tombulu Minahasa dalam penutupan dan malam penganugerahan Kreasi Budaya Katolik Toumuung (KBKT) dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Tomohon.

Misa berbahasa Tombulu itu penuh dengan nuansa inkulturasi digelar di Terung Kabasaran Tomohon, Kamis (30/12/2021) silam. Uskup Manado didampingi Pastor Windy Tangkuman Pr, Pastor Alexander Tamangendar Pr dan Pastor Hadi Untu Pr.  

Setiap tahapan misa, lagu serta doa-doa yang dipanjatkan menggunakan Bahasa Tombulu. Umat Katolik yang hadir juga dengan fasih melafalkan doa-doa serta pujian dalam Bahasa Tombulu.

"Di Terung Kabasaran ini bisa menampilkan kekayaan dan keberagaman kita bersama. Ini bukan barang baru dalam sejarah umat manusia dan gereja, karena bisa mendengarkan sabda Tuhan dalam bahasa kita," kata Untu.

Tombulu merupakan salah satu sub etnis Minahasa yang bermukim di kawasan Kota Tomohon, serta Minahasa bagian Barat. Selain Tombulu, sub etnis lainnya adalah Toulour, Tountemboan, Tonsea, dan Tonsawang.  

Uskup mengatakan, umat ditantang untuk memanfaatkan kekayaan budaya ini. Hal itu juga menjadi sumbangan bagi pemerintah dalam upaya menjadikan Tomohon sebagai Kota Wisata Rohani.

"Salah satunya bisa menampilkan misa liturgi dengan bahasa Tombulu," kata Untu.

Apresiasi juga disampaikan kepada Wakil Wali Kota Tomohon Wenny Lumentut yang juga Ketua LP3KD Provinsi Sulut. Menurutnya, hal itu bukan saja sekadar melestarikan budaya Tomohon, melainkan juga merupakan salah satu upaya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Semoga malam ini menjadi momentum untuk bangkit dalam meneruskan kegiatan memperkuat budaya," ujar Lumentut.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penganugerahan kepada para pemenang dari tiap kategori dan penghargaan bagi tokoh seniman/ budayawan Katolik pelestari budaya Minahasa.

Hadir Antropolog dan peniliti budaya Minahasa Pastor Paul Richard Renwarin, Kakan Kemenag Tomohon Pdt Simon Rawisa, Wakapolres Kompol Ferdinand Runtu, Sekretaris TP PKK Ny Lumentut Sangi, Ketua LP3KD Tomohon Gerardus Mogi serta tamu lainnya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.