Sukses

Evakuasi 2 Kakek yang Terjebak Banjir Lahar Dingin Semeru Berlangsung Dramatis

Dua kakek atas nama Suara (60) dan Buang (50), warga Dusun Purut, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Liputan6.com, Lumajang - Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali menerjang wilayah Kabupaten Lumajang, Minggu sore (2/1/2022). Akibatnya dua kakek atas nama Suara (60) dan Buang (50) warga Dusun Purut, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di lahan Arsad Subekti, yang berada di tengah aliran Sungai Regoyo, Dusun Krajan, Desa Bades, Kecamatan Pasirian.

Danramil Pasirian Kapten Arm Ony Arianto yang memimpin jalannya proses evakuasi, Senin (3/1/2022) mengatakan, evakuasi terhadap warga atas nama Suara dilakukan puul 01.15 WIB, sementara evakuasi Buang dilakukan pada pukul 01.45 WIB.

Menurutnya, proses emergency korban selesai pada pukul 02.30 WIB dan pergeseran personel evakuasi serta pelepasan sarana-prasarana di lokasi selesai pukul 04.30 WIB.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang mengatakan, kegiatan evakuasi dilakukan mengingat volume debit air tidak kunjung surut dan dikhawatirkan terjadi banjir lahar dingin susulan.

Kronologis evakuasi yang dilakukan tim gabungan, yakni pada Minggu (2/1) pukul 23.00 WIB, tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Lumajang tiba di lokasi aliran Sungai Regoyo Dusun Krajan, Desa Bades ,Kecamatan Pasirian.

Pada pukul 23.15 WIB, tim evakuasi melaksanakan briefing yang dipimpin oleh Danramil 0821/08 Pasirian Kapten Arm Ony Ariyanto, dan selanjutnya tim evakuasi mempersiapkan peralatan untuk melaksanakan evakuasi dua orang yang terjebak di aliran Sungai Regoyo.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menggantung Menggunakan Tali

Pada Senin pukul 01.15 WIB, Bapak Suara dievakuasi terlebih dahulu dikarenakan usia yang sudah tua dan untuk evakuasi menggunakan cara penyeberangan secara menggantung menggunakan tali yang dibentangkan dan diikat di pohon kelapa.

Kemudian evakuasi kedua dilakukan pada pukul 01.45 WIB untuk menyelamatkan Bapak Buang dengan cara yang sama sampai di sisi utara sungai dan pukul 02.00 WIB, korban diantar ke rumah masing-masing oleh petugas kesehatan setelah dicek kondisi kesehatannya.

Pada pukul 04.30 WIB, kegiatan evakuasi selesai dalam keadaan aman dan lancar, serta kedua korban dalam keadaan selamat.

"Petugas yang berada di lokasi evakuasi, yakni dari Koramil 0821/08 Pasirian, Polsek Pasirian, BPBD Lumajang, petugas kesehatan dan relawan," katanya.

Sebelumnya Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati meninjau lokasi terjebaknya kedua warga Desa Bades tersebut pada Minggu (2/1/2022) malam. Pihaknya memastikan dua warga yang terisolasi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru terus dipantau dan segera dievakuasi.

Dari penuturan warga sekitar, Buang dan Suara bersama kerbau peliharaannya terjebak saat bercocok tanam. Tiba-tiba saat lahar dingin datang, keduanya berusaha menyelamatkan diri, namun justru terjebak di tengah-tengah aliran Sungai Regoyo yang cukup deras akibat banjir lahar dingin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.