Sukses

Saat Kerbau Menjadi Macan, Selamat Tahun Baru 2022

Catatan Redaksi: Tahun 2021 adalah masa pematangan adptasi dari perubahan seiring pandemi. Tahun 2022 akan lebih aktif dan inovatif.

Liputan6.com, Jakarta - Saatnya kerbau menjadi macan. Tahun 2021 -seturut astrologi klasik China adalah Tahun Kerbau Logam- baru saja berlalu. Kini dunia memasuki Tahun 2022 atau Tahun Macan Air. Mari kita mendaraskan harapan-harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik.

Laiknya mengemudi kendaraan, kita perlu sesekali melirik spion untuk mengetahui kondisi di belakang. Menapaki tahun baru ini, perlu juga menengok sekilas tahun sebelumnya sebagai bahan pijakan melangkah ke depan.

Tahun 2021 adalah tahun kedua pandemi melanda dunia termasuk Indonesia. Tahun itu menjadi momen lanjutan dari fase kekagetan dan adaptasi dari sebuah perubahan besar seiring krisis yang terjadi.

Pandemi Covid-19 merupakan sebuah krisis besar. Dalam sebuah krisis yang memicu perubahan besar, fase pertama yang dialami adalah kondisi kekagetan atau keterkejutan. Ini pola normal karena manusia terpaksa keluar dari kebiasaan atau zona nyaman.

Usai terkejut, reaksi selanjutnya adalah sikap menyerah, melawan, atau adaptasi dengan perubahan. Sejarah menunjukkan bahwa yang bisa bertahan dalam arus perubahan adalah mereka yang beradaptasi.

Masyarakat dunia termasuk Indonesia dipaksa beradaptasi ketika masuk tahun 2021 lalu pandemi tak kunjung tampak ekornya, meski sudah melanda nyaris setahun lamanya. Dalam konteks kondisi seperti itu lah segenap peristiwa, fenomena, isu, cerita tercipta di 2021.

Liputan6.com merekam semua itu dengan aksi-aksi jurnalistik segenap awak wartawan yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Kami merekam fakta-fakta yang terjadi dan mengemasnya menjadi cerita yang disuguhkan ke khalayak luas.

Jurnalisme adalah pencatatan sejarah hari ini. Kegiatan jurnalistik sepanjang 2021 pun menjadi catatan sejarah tahun itu. Kami mencatat ada perulangan sejarah secara umum di Indonesia.

Ada klaster-klaster peristiwa yang terjadi berulang seperti tahun-tahun sebelumnya, dari Aceh sampai Papua. Ada bencana, tragedi, konfik dengan satwa, masalah lingkungan, juga kebaikan, prestasi, bahkan kekonyolan dan keunikan. Klaster-klaster itu seperti puzzle yang diisi dengan peristiwa serupa dengan aktor berbeda.

Hanya kali ini ada yang berbeda. Tahun 2021 diwarnai dengan perubahan besar dari sistem sosial kemasyarakatan secara luas. Ada perubahan pola dalam laku hidup bersama.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruang Siber Membesar

Pandemi memaksa orang untuk membatasi aktivitas fisik. Di sisi lain kehidupan harus tetap berjalan. Adaptasi pun dijalankan dengan pemanfaatan teknologi terkini.

Alhasil, ruang siber meluas dan hadir secara paralel bersama ruang nyata. Ada bekerja dari rumah, belajar dari rumah, juga arisan virtual.

Masyarakat kian terbiasa berinteraksi dengan sesama tak harus dengan perjumpaan fisik. Ruang siber pun menjadi lokasi pertemuan yang makin jamak. Beberapa kegiatan yang dikoordinasikan melalui ruang siber bahkan dinilai lebih efektif.

Alhasil kerumunan di ruang siber makin membesar. Dinamika segenap peristiwa dalam klaster-klaster besar tadi pun makin sering tersulut dan teramplifikasi melalui ruang siber.

Fenomena ini yang kami prediksi menjadi salah satu poin utama perubahan sosial yang terpicu pandemi besar ini. Konon peristiwa-peristiwa besar di dunia melahirkan perubahan sosial besar, seperti halnya terjadi dahulu saat krisis iklim usai letusan dahsyat Gunung Tambora dua abad lalu, juga saat pandemi Flu Spanyol seabad lalu.

Perubahan sudah terjadi dan tak berhenti. Dalam candaan kami di ruang redaksi, kondisi nanti tak akan sama seperti dulu lagi meski pandemi sudah terkendali. Ada pola baru dan pengetahuan baru yang diadaptasi.

Kerbau adalah contoh nyata sosok yang adaptif. Dia senang berendam di sungai untuk mengusir gerah dan menjaga kelembapan kulitnya. Sementara macan, terkenal dengan etos yang aktif dan agresif, meski tetap adaptif -macan mengintai mangsa dengan melawan arah angin agar bau tubuhnya tak tercium calon korbannya.

Harapan kami, selepas Tahun Kerbau Logam dan masuk Tahun Macan Air ini, seluruh elemen bangsa makin aktif menjalankan rencana-rencana kebaikan dan bisa inovatif sekaligus adaptif mengoptimalkan pola dan tren kekinian seiring perubahan yang terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.