Sukses

Menjaga Literasi di Tengah Pandemi Covid-19 di Kubu Raya

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya saat ini telah mencanangkan dan memiliki inovasi Gerakan Literasi Membacakan

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah segala keterbatasan dari kondisi pandemi COVID-19 yang masih terjadi, tidak menyurutkan kegiatan literasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat terhenti. Lomba Membacakan, itulah yang dihelat oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya saat ini.

Tema ‘Pengalaman Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19’ pun diambil sebagai tema lomba membacakan. Sebagai kata dan kekuatan kunci dalam pelaksanaannya. Kegiatan lomba dihelat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, melalui Bidang Pembinaan Sekolah Dasar.

“Pada akhir-akhir tahun, kami baru bisa melaksanakan kegiatan lomba ini. Dengan segala kondisi yang ada, tentu kami berupaya semaksimal mungkin menyukseskannya,” kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, M Zaini Z pada Jumat (17/12/2021).

Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan program pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa SD selama masa pandemi COVID-19 dan penguatan gerakan membacakan. Dalam pelaksanaan lomba membacakan, ada lima kriteria yang dianalisa dan dinilai dari setiap video peserta. Mulai dari kesesuaian tema, isi yang meliputi ide, gagasan, harapan, keaslian ide dan harapan, ketepatan penggunaan pilihan kata serta intonasi.

Dia merinci, penilaian melewati dua tahapan. Pertama, babak penyisihan. Pada babak ini juri memilih 15 video ter-baik di masing-masing katergori. Kedua, babak final, pada babak ini para juri menilai ulang 15 video terpilih pada babak penyisihan untuk menentukan para pemenang.Peserta dalam lomba membacakan kali ini adalah para siswa Sekolah Dasar (SD) negeri, maupun swasta yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Sama seperti lomba tahun sebelumnya. Untuk jenjang SD kemudian dibagi dalam 2 kategori. Yakni kategori kelas rendah, untuk para siswa yang ada di kelas 1,2 dan 3. Kemudian kate-gori kelas tinggi untuk para siswa di kelas 4,5 dan 6.

Tata cara lomba telah ditentukan sebagai acuan para peserta dan proses lomba. Mulai dari isi video membacakan tentang pengalaman peserta saat melaksanakan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Durasi video tidak boleh lebih dari 5 menit. Lokasi pembuatan video dapat dilaksanakan di rumah atau di sekolah. Pakaian yang digunakan saat membuat video lomba harus mengenakan pakaian seragam sekolah. Di bagian akhir video peserta memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, kelas dan asal sekolah.

Di ruang rapat kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya telah dilakukan penjurian babak final untuk menentukan juara 1, 2 dan 3 serta Juara Harapan 1, 2 dan 3 di masing-masing kategori.

Para Juri sangat beragam. Ada dari unsur pengawas sekolah, ASN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta sejumlah penggiat literasi di Kabupaten Kubu raya. Obyektifitas dan kriteria yang telah ditentukan menjadi pijakan dasar juri dalam menentukan skor nilai. Berbagai macam hal, karakter, gaya, intonasi, ciri khas dan lainnya muncul dari setiap peserta melalui video yang dikirim ke panitia.

“Bangga menyaksikan video-video lomba. Terlihat antusias, semangat tinggi melatih dan mengasah literasi nya untuk menjadi yang terbaik. Tentu ini akan meningkatkan kemampuan anak-anak dalam berliterasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, M Ayub.

Sebagai bentuk apresiasi, dia berkata semua peserta yang telah mendaftar akan diberi piagam penghargaan. Tak lupa, dia juga mengucapkan terima kasih dan bangga kepada kepala sekolah dan guru disela-sela kesibukannya masih tetap mendampingi siswa-siswi dalam lomba ini. Dia mengingatkan, literasi Membaca-kan hanya ada di kabupaten Kubu Raya yang telah dituangkan dalam Peraturan Bupati No 3 tahun 2020.

“Kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa yang berperan aktif dalam lomba ini berarti telah ikut kepong bakol dalam menyukseskan gerakan membacakan,” katanya.

Selain penentuan juara hasil penilai para juri. Untuk menjaga semangat, menguatkan interaksi serta keterlibatan berbagai pihak. Dalam lomba ini juga ditentukan Pemenang kategori pilihan pemirsa. Penentuan berdasarkan jumlah like, subscriber serta view di akun media sosial YouTube.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan SDM

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, berkata Gerakan Membaca-kan salah satu inovasi gerakan literasi di Kabupaten Kubu Raya. Guna menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing unggul bagi generasi di Kabupaten Kubu Raya. Dengan melibatkan seluruh masyarakat serta pemangku kepentingan dalam kegiatan literasi.

“Melalui lomba ini tentu menjadi bentuk upaya kita dalam mengelorakan gerakan literasi di Kabupaten Kubu Raya. Bukti nyata literasi di Kubu Raya selalu menanjak,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

Melalui rangkaian kegiatan lomba ini ada spirit dari merdeka belajar. Siswa-siswi di Kabupaten Kubu Raya sudah terbiasa dan diajak berlari - menanjak dalam merdeka belajar, semuanya sudah ada di konsep membacakan.

“Pembangunan karakter melalui lomba dan dalam gerakan membacakan ini sudah sangat jelas. Ini benar-benar inovasi. Karena seluruh syarat novasi ada di dalamnya,” kata dia.

Dia mengingatkan, pelaksanaan lomba kali ini bukanlah satu hal yang berdiri sendiri, ia tidak muncul tiba-tiba. Namun juga bagian tidak terpisahkan dari gerakan literasi membacakan. Lanjutan dari lomba menulis surat kepada bupati dan membacakannya, kemudian pengukuhan duta new normal. Kegiatan ini belum berakhir.

“Tunggu saja innovasi dan kegiatan-kegiatan berikutnya. Yang penting semua harus selalu semangat dan siap-siap,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan.

Innovasi Berliterasi

Untuk menjaga silaturahim dan semangat kegiatan literasi, maka penggiat, pengelola, Pengurus Daerah Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Kubu Raya gelar ‘Bkunjong ke TBM’ setiap bulan.

Bkunjong, dalam bahasan indonesia adalah ‘berkunjung’. Bkunjong, menjadi kegiatan yang dihelat para pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kubu Raya. Untuk saling mengunjungi, saling membantu, membuat kegiatan di TBM-TBM yang ada di seantero Kabupaten Kubu Raya. Penggiat Literasi Kabupaten Kubu Raya, Ahmad Sofian, merinci tercatat setidaknya ada 22 TBM yang tersebar di Kabupaten Kubu Raya. Para pengelola TBM, direncanakan akan turun Bkunjong pada minggu ketiga atau keempat setiap bulannya. Tidak hanya pengelola TBM semata. Dalam kegiatan ini juga mengajak para pegiat literasi, relawan, pihak-pihak lain yang memiliki kesempatan untuk ikut bersama-sama.

Selain untuk mempererat silaturahmi antara pengelola TBM dengan saling kunjung. Dalam kegiatan ini juga dilakukan membacakan buku, bercerita, mendongeng dan games interaktif untuk anak-anak. Membantu pengelolaan TBM, beres-beres bahan bacaan, katalogisasi bagi pengelola TBM dan lainnya. Tak ketinggalan penyampaian infomasi tentang literasi, dan pelatihan bagi remaja maupun masyarakat sekitar nantinya.

“Kegiatan seperti ini walau pun sederhana nampaknya, namun sesunguhnya akan berdampak besar,” kata Ahmad Sofian. Antara sesama pengelola TBM dan lainnya bisa saling bersilaturahmi, saling bantu dan menjaga semangat untuk berkegiatan literasi bersama. Ini juga sebagai upaya meningkatkan ukhuwah literasi. Mengubah aku menjadi kita dalam berliterasi.

Pada kesempatan pertama, bulan November, kegiatan Bkunjong menyambangi TBM Khadijah di Jalan Wonodadi 2 No.22, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Sejumlah pengelola TBM, pegiat literasi nampak bersemangat. Tak kalah antusias anak-anak dari usia Paud hingga sekolah dasar.

Setelah acara dibuka oleh Fery Adinata, sebagai pengelola TBM dan tuan rumah. Kemudian anak-anak diajak berinteraksi oleh Agus Wahyudi, pengelola Pengelola TBM Merdeka Desa Sungai Radak Dua kecamatan Terentang yang juga Ketua Pengurus Daerah Forum TBM Kubu Raya. Dilanjutkan dengan menyampaikan cerita. Awalnya ada beberapa pilihan cerita yang akan dibacakan atau didongengkan. Sebagai upaya berinterkasi, anak-anak diberi pilihan untuk memilih bahan yang telah disediakan. Terbukti, antusias dan semangat mereka bertambah.

Bahkan gaduh seketika. Ada yang memilih ini, tak sedikit yang memilih itu. Selain meningkatkan partisipasi dan menjaga antusias. Ajakan memilih bahan cerita juga sebagai pelajaran sederhana bagi anak-anak. Akhirnya cerita yang disampaikan dari pilihan terbanyak.

Cerita rakyat yang berjudul Anak Antu menjadi pilihan. Walau sejatinya ini merupakan sebuah cerita rakyat. Namun, penyampaian diupayakan dengan gaya seolah mendongeng, dengan cara yang sederhana, baik intonasi, gaya bicara, mimik, gerakan tubuh dan sedikit tambahan aksesoris. Agar anak-anak bisa memahami.

Hal ini juga disesuiakan dengan nuansa moment hari Dongeng Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November. Peringatan ini dideklarasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak tahun 2015. Tanggal 28 November dipilih sebagai Hari Dongeng Nasional bertepatan dengan hari lahir Drs. Suyadi. (28 November 1932 – 30 Oktober 2015). Seorang yang sangat berjasa menghidupkan dunia dongeng di Indonesia. Kita mengenal beliau dengan karakter Pak Raden yang melegenda.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan bincang tentang literasi dan keberadaan TBM Khadijah. Diakhiri dengan santap siang bersama. Yang menarik, beberapa menu yang disajikan merupakan hasil budidaya di lingkungan TBM yang juga berada di bawah naungan PKBM dengan nama yang sama.

“Makaseh selonggok (Terima kasih banyak) kepade Abang kakak yang telah hadir. Suke (suka) dan bahagia kamek (saya) menjamu dan mendapat ilmu,” kata Fery Adinata, sebagai pengelola TBM dan tuan rumah di Kabupaten Kubu Raya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.