Sukses

Trauma Gempa 1992, Ratusan Warga Kojadoi Sempat Mengungsi ke Atas Kapal Motor hingga Gunung

Warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT memilih mengungsi di atas kapal-kapal motor milik mereka, saat terjadinya gempa yang mengguncang Pulau Flores magnitudo 7,5 pada Selasa (14/12/2021).

Liputan6.com, Sikka - Warga Desa Kojadoi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memilih mengungsi di atas kapal-kapal motor milik mereka, saat terjadinya gempa yang mengguncang Pulau Flores magnitudo 7,5 pada Selasa (14/12/2021).

Ratusan warga memilih mengungsi di atas kapal-kapal motor karena trauma akan gempa Flores pada 1992 yang melanda wilayah Kabupaten Sikka dan meluluhkanlantakkan ratusan rumah warga, harta benda, bahkan nyawa warga di wilayah kepulauan di gugus Pulau Teluk Maumere.

Namun, bukan hanya mengungsi di atas kapal-kapal motor tetapi ada sebagian warga Desa Kojadoi yang memilih lari ke atas gunung guna menyelematkan diri pasca gempa berkekuatan 7, 4 M yang terjadi pada Selasa (14/12/2021).

"Sejak Selasa (14/12/2021) siang hingga malam, sebagian besar warga Desa Kojadoi masih tetap bertahan di atas kapal dan perahu mereka," ungkap Kepala Desa Kojadoi, Hanawi yang dikonfirmasi media Liputan6.com melalui telepon selulernya, Rabu (15/12/2021) siang.

Dia mengatakan, warga memilih mengungsi di atas perahu motor dan di atas gunung lantaran sebagian besar warga masih trauma dengan tragedi gempa dan tsunami 1992.

Menurutnya pada tahun 1992, terjadi gempa dan sunami di sebelah Utara pulau kecil ini kan aman, jadi berangkat dari pengalaman tahun 1992 itu, warga waktu itu selamat karena mereka naik ke perahu semua.

Terkait kondisi warga dan bangunan, Hanawi mengaku dirinya belum mendapatkan data korban, tetapi, terdapat satu bangunan umum milik pemerintah desa yang biasa digunakan untuk tempat pertemuan dan acara-acara warga, tampak retak.

"Gedung itu retak semua, kalau kondisi warga saya belum cek semua, tapi ada bayi baru umur 2 bulan dan sementara sakit," kata Hanawi.

Kondisi itu, kata Hanawi, belum dilaporkan ke BPBD Sikka. Namun, dirinya mengaku sudah melaporkan kondisi itu ke Camat Alok Timur.

Terkait kebutuhan bahan makanan, Hanawi mengatakan hingga saat ini masih bisa ditanggulangi, namun dirinya belum bisa memastikan ketersediaan bahan makanan hingga besok apabila warga belum kembali ke rumah masing-masing.

"Pada Rabu (15/12/2021) pagi ini warga yang lebih memilih mengungsi ke perahu-perahu sudah kembali dan sudah pada merapat ke pelabuhan. Demikian juga dengan warga yang mengungsi ke bukit dan pulau besar sudah kembali ke kampung,"dia menandaskan.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.