Sukses

Hore, Warga Terdampak Longsor Cilawu Garut Bakal Dapat Rumah Baru

Relokasi pengungsi terdampak musibah longsor Desa Karyamekar dinilai tepat untuk menghindari hal yang tidak diharapkan, dari ancaman longsor termasuk pergerakan tanah di wilayah itu.

Liputan6.com, Garut - Sebanyak 73 unit rumah yang diperuntukan bagi 73 Kepala Keluarga (KK) warga korban terdampak musibah alam longsor Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, segera menempati hunian baru di area relokasi terkini akhir tahun ini.

“Saya sangat puas dengan kualitas rumah yang dibangun secara swakelola ini, dan saya optimis sebelum akhir tahun warga korban bencana tanah longsor sudah menempatinya,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Garut Nurdin Yana, Kamis (9/12/2021).

Sebelumnya pada Februari lalu, puluhan KK di Desa Karyamekar, Cilawu, terpaksa hidup di tenda pengungsian akibat bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang terus menghantui.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut saat itu, menemukan fakta masih adanya pergerakan tanah longsor di wilayah itu yang mengancam keselamatan pengungsi.

Menurut Nurdin, relokasi pengungsi terdampak musibah longsor Desa Karyamekar dinilai tepat untuk menghindari hal yang tidak diharapkan, dari ancaman pergerakan tanah di wilayah itu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemukiman Baru

Untuk menyelamatkan mereka, Pemerintah daerah (Pemda) Garut langsung mengintruksikan pembangunan pemukiman baru, yang diperuntukan bagi mereka di area relokasi yang terbilang aman.

Selain aman dari ancaman bencana longsor, beberapa fasilitas Pemkab Garut di tempat relokasi baru bagi penyintas musibah longsor Cilawi itu antara lain, jalan lingkungan yang dilengkapi Penerangan Jalan Umum (PJU), bangunan masjid dengan fasilitas tempat wudhu serta toilet.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pemda Garut sengaja menugaskan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Intan Garut untuk menyuplai kebutuhan mereka, termasuk pembangunan sumur galian.

Total anggaran yang dikeluarkan Pemda Garut dalam pembangunan itu mencapai Rp3,65 miliar, dengan rincian per unit yang ditaksir mencapai harga Rp50 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.