Sukses

Ayah Mertua Jadi Inspirasi Lahirnya Merek Lokal DeJubah Asal Yogyakarta yang Penuh Gaya

Jubah atau gamis pria yang satu ini berbeda dari jubah kebanyakan.

Liputan6.com, Yogyakarta- Jubah atau gamis pria yang satu ini berbeda dari jubah kebanyakan. Lebih pas di badan alias slim fit. Jubah yang lahir dari tangan Syamsul Hadi, warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman ini  justru terinspirasi  dari ayah mertua.

Laki-laki berusia 33 tahun ini bercerita ayah mertuanya yang saat ini sudah almarhum adalah seorang peternak sapi. Setiap kali adzan berkumandang, sang ayah mertua selalu pergi ke masjid untuk beribadah.

“Kalau bajunya kotor sehabis beternak, dia harus pulang dulu ke rumah untuk bersih-bersih dan ganti baju, baru berangkat ke masjid,” kata Syamsul Hadi, Rabu (1/12/2021).

Dari sini lah, ia pun berpikir untuk membuat gamis pria yang bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin beribadah di tengah-tengah kesibukan mereka. Apalagi, mereka yang pekerjaannya rentan mengotori pakaian yang dikenakan.

“Dengan pakai jubah bisa langsung berangkat ke masjid untuk beribadah,” ucapnya.

Syamsul Hadi pun memulai usaha membuat gamis pria bermerek DeJubah pada 2018. Gamis DeJubah mendapat jenis produk yang dipasarkannya selama ini. Sebelum menjual jubah, Syamsul Hadi sudah lebih dulu memasarkan aneka jilbab.

Produk DeJubah tentu saja melewati proses trial and error hingga menyerupai bentuk yang seperti sekarang. Pola selalu direvisi mengingat ia tidak memiliki latar belakang di bidang tata busana.  

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

Usaha tidak mengkhianati hasil. De Jubah mulai banyak diminati dan memiliki pelanggan. Pemasaran gamis pria ini 90 persen di marketplace melalui De Jubah Official Store.

“Sisanya ya penjualan langsung melalui WhatsApp,” kata Syamsul Hadi.

DeJubah dijual melalui quality control yang ketat menggunakan bahan moscrepe premium dengan sembilan warna favorit seperti hitam, putih, dongker, marun, cokelat, abu muda, abu tua, dan army.

Pelanggan juga bisa memesan gamis pria ini dengan ukuran yang diinginkan dan memilih ornament yang akan diterapkan, seperti kancing nikel atau plastik.

“Jika datang ke store kami langsung diukur oleh penjahit profesional kami, jika custom secara online dapat mengikuti panduan pengukuran yang telah disediakan,” tutur Syamsul Hadi.

Ia juga memberikan garansi 100 persen jika barang yang diterima tidak sesuai dengan deskripsi produk yang dipesan. Dalam satu bulan De Jubah Official Store bisa menjual 300 sampai 400 potong gamis pria yang dibanderol mulai Rp 80.000 sampai Rp 170.000-an.

Menurut Syamsul Hadi,semua tim DeJubah selalau mengusung semangat bekerja adalah ibadah dengan memberikan produk yang terbaik. Saat ini, De Jubah Official Store juga memberikan gift berupa tas orisinal DeJubah dan tasbih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.