Sukses

Longsor di Ubud, 2 Turis Tewas Tertimbun Tanah Usai Arung Jeram

Dalam beberapa hari terakhir Pulau Bali diguyur hujan, akibat hujan yang hampir tiap hari itu mengakibatkan longsor di wilayah Ubud.

Liputan6.com, Ubud - Hujan lebat yang terjadi di wilayah Gianyar terus-menerus mengakibatkan kontur tanah bergeser sehingga menyebabkan longsor. Bencana tanah longsor ini terjadi di Banjar Begawan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Akibat peristiwa tersebut enam orang menjadi korban. Tiga orang dilaporkan selamat, dua orang meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas) Bali, Gede Darmada, mengungkapkan pihaknya menerima laporan kejadian itu dari warga bernama Andi, salah satu keluarga korban yang berada di lokasi longsor. Berawal dari laporan tersebut, Basarnas Bali menerjunkan personel untuk mencari para korban.

"Kami terima laporan sekitar pukul 14.55 Wita bahwa ada korban tertimpa tanah longsor di Desa Kedewatan Gianyar," kata Gede Darmada kepada awak media, Jumat (26/11/2021).

Ia menyebut, dalam informasi yang dihimpun pihaknya dari keluarga dan saksi di lokasi kejadian terdapat enam orang yang akan melakukan kegiatan rafting di wilayah itu. 

Empat orang merupakan satu keluarga yaitu Martin Indrawijaya (L) 42 suami (selamat), Finna Lianty (P) 38 istri (selamat), Julius Hans Wijaya (L) 10 anak (meninggal), Marvel Sanjaya (L) 8 anak (dalam pencarian) semua korban beralamat dari Tangerang, Banten. "Mereka semua masih satu keluarga, sedang berlibur di Bali," ujar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arung Jeram Berujung Maut

Gede melanjutkan, dua korban lainnya seorang WNI atas nama Nuryanti (36) yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan seorang WNA asal Swedia atas nama Cleas Henry Jinback (55) dilaporkan selamat.

"Seluruh korban yang selamat dan meninggal dunia dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Umum Payangan Gianyar," katanya.

Dari informasi yang dihimpun oleh personel Basarnas Bali di lapangan, tanah longsor terjadi ketika korban usai melakukan aktivitas rafting atau arung jeram. Banyaknya material longsor mengakibatkan korban sulit untuk menghindar. Pencarian lanjutan terhadap satu orang korban masih dilakukan.

"Kondisi tidak memungkinkan melanjutkan pencarian pada malam kejadian, mengingat jarak pandang dan lokasi longsoran yang masih labil. Satu orang masih dalam pencarian," tutur dia.

Sementara itu, dalam proses pencarian dan evakuasi korban longsor tersebut melibatkan tim SAR Gabunga Basarnas Bali, Dit SAR Sabhara Polda Bali, Polsek Payangan, BPBD Kabupaten Gianyar, TRC Gianyar, PMI Gianyar, Tim Medis RSU Payangan dan Masyarakat Setempat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.