Sukses

Longsor di Kabupaten Gayo Lues Aceh, 1 Orang Meninggal Dunia 1 Lainnya Hilang

Tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian korban berusia 60 tahun yang dinyatakan hilang tertimbun material longsor.

Liputan6.com, Aceh - Longsor melanda Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Akibatnya satu orang warga dinyatakan hilang tertimbun meterial longsor. Tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian korban yang diperkirakan berusia 60 tahun tersebut.

Laporan BPBD Kabupaten Gayo Lues, hari ini Selasa (23/11/2021), pukul 05.26 WIB menyebut, tanah longsor terjadi pada Senin malam (22/11/2021), pukul 23.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues menyebutkan material longsor yang terjadi di wilayah lintas, antara Kecamatan Rikit Gaib dan Pantan Cuaca. Insiden ini menyebakan dua warga terdampak material longsoran. Satu warga di antaranya telah dievakuasi tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

Upaya pencarian sejak peristiwa ini terjadi dilakukan tim gabungan dari personel BPBD, TNI, Polri dan warga setempat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Berpeluang Hujan

Tanah longsor berlangsung setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Gayo Lues pada Senin malam (22/11/2021) sehingga situasi ini menyebabkan longsor sekitar pukul 23.00 WIB. Pencarian korban semoat terkendala cuaca hujan deras dan kondisi malam hari. Petugas di lapangan berhati-hati dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan memperhatikan potensi longsor susulan.

Sementara itu, pantauan prakiraan cuaca BMKG pada hari ini hingga besok, wilayah dua kecamatan yaitu Rikit Gaib dan Pantan Cuaca masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

Menyikapi potensi hujan di kawasan tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Warga dan komunitas dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan maupun menjalin komunikasi antar desa untuk memantau kondisi dan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.